Senin, 06 Juni 2016
Media Pembelajaran – Hormon tubuh Pada seseorang –Jerawat berlebihan diwajah-cara menyembuhkannya (IPA)
Sabtu, 04 Juni 2016
Perayaan Waisak 2560 Be/2016
disini saya akan memperlihatkan suasana yang sayaPotret di Yayasan Perguruan Gajah Mada2 di acara perayaan waisak.
jadi ada 15 foto yang saya dapat kan dan hasilnya sangat memuaskan
tp kendalanya ketika pagi matahari nya sangat cerah sehingga gmbrnnya agaK buram sikit.
Kamis, 02 Juni 2016
Komunitas Gajah Mada 1& 2 club basketball
Rabu, 01 Juni 2016
Novel : Love Me (Season3)- Part 4
Willa menatap tak berkedip lelaki di hadapannya ini. Rasa gugup menghampiri dirinya. Dia hampir nyaris terjatuh, kakinya lemas secara mendadak.
Selama sekian detik Vidi hanya dapat tergagap, tak berhasil menutupi rasa terkejutnya. Akhirnya dia sadar kembali dan melangkah dengan cepat untuk menuju pintu masuk itu melewati gadis di depannya. Dia menarik gagang pintu itu, tapi tidak terbuka sama sekali. Maka dengan kekuatan yang dia punya, dia keluarkan hanya untuk membuka pintu itu dan tidak ada perubahan sama sekali, pintu itu tidak sama sekali terbuka. Dengan marahnya dia menendang pintu kayu di depannya itu dengan kasar, pintu itu sama sekali tidak bergerak. Vidi harus menahan kesakitan yang luar biasa di jempol kakinya, tapi dia tidak peduli saat ini.
“Sialan….” jeritnya dengan suara yang lumayan keras.
Dia memandangi punggung belakang Willa yang dari tadi hanya berdiri mematung. Lalu di hampirinya gadis itu.
“Tidak usah pura-pura terkejut, aktingmu bagus sekali. Kau yang merencanakan ini semua kan! Bukankah sudah ku peringatkan jangan muncul lagi di hadapanku!” katanya saat sudah berdiri di hadapan Willa.
“A..Akuu??” Willa menunjuk dirinya sendiri. “Bagaimana kau bisa menuduhku tanpa bukti?”
“Tidak usah pakai bukti. Aku ada janjian dengan Shendy sekarang, kau pasti tau dan menyuruhnya tidak datang dengan cara mengantikannya kan. Sudahlah jujur saja,” dia tertawa kecil.
“Aku kesini karna ada janjian dengan Nikita!”
“Nikita siapa?”
“Nikita siapa? Kau tidak tau dia?” Willa hampir saja membenturkan kepala ke dinding sampingnya. Bagaimana cowok ini tidak mengenal Nikita? Sungguh cowok yang aneh.
Vidi menggeleng, “Aku tidak menyimpan nama orang yang tidak penting di otakku.”
“Oh yah?” semburnya dengan alis terangkat. “Lalu bagaimana kau bisa mengingat namaku?”
“Itu karna kau sangat mengangguku.”
“Itu dulu.. 6 tahun yang lalu, sekarang sudah berubah.”
Vidi berhenti menjawab, dia tidak punya kata kata yang akan di ucapkannya lagi.
“Nikita itu pacarnya Shendy. Bagaimana untuk memastikan kalau bukan aku yang merencanakan ini semua, coba kau nelpon Shendy. Nanya yang jelas ke dia. Aku sendiri pun bingung kenapa orang yang ku temukan di sini bukan temanku malah kamu.”
Ntah kenapa kali ini kata kata yang Willa ucapkan lancar semua, tidak terbata bata dan tidak terputus lagi. Mungkin dia sudah bisa mengontrol dirinya.
“Baiklah..” Vidi menyetujui saran Willa. Di keluarkan handphone dari kantung sakunya. “Halo Shen… Kau dimana? Kenapa kau tidak muncul di sini aku sudah lama menunggumu!…. Apa?? Kau di taman bersama cewekmu?.. Lalu bagaimana denganku?… Apa? Kau yang merencanakan ini semua?. Brengsek kau Shen!!”
Vidi mematikan handphone dengan kasar dan akan membantingnya tapi tidak jadi karna lengan kirinya sudah duluan diraih oleh Willa. Tapi Vidi dengan kasar menipisnya.
“Apa katanya?”
“Dia sengaja merencakan ini semua supaya aku dan kamu bisa berbicara kembali seperti dulu. Mereka memang pinter!”
“Jadi kita berdua akan di kurung di sini? Berapa lamaaa? Malah aku lapar banget,” dia memegangi perutnya yang mungil itu.
“Makanlah, di meja sana sudah di siapkan makanan!”
“Benarkah?” Dia menatap Vidi, matanya membelalak, lalu menuju ke tempat yang di tunjuk Vidi tadi.
Vidi menyusulnya di tempat makan, menarik kursi di depan Willa kemudian duduk.
“Aku tidak percaya mereka mempunyai ide sehebat ini, memohon padaku untuk ketemuan dengannya di sini dan setelah aku sampai di sini tidak ada siapa pun tapi meja telah di penuhi makanan.”
“Aku juga diminta Nikita untuk datang ke tempat ini karna katanya ada sesuatu yang mau di bicarakannya,” katanya sambil melahap ayam goreng di depannya. “Kau tidak makan V..id??”
Astaga ini pertama kalinya nama Vid itu keluar dari mulutnya Willa. Setelah sekian tahun lamanya dia tidak pernah memanggilnya lagi. Vidi hanya memandangi wajah Willa itu kemudian menggeleng.
“Aku tidak lapar”
✪ ✪ ✪
Mereka berdua hanya duduk tanpa mengatakan apa pun. Sudah 10 menit berlalu setelah Willa siap makan, dia hanya menunduk sedangkan Vidi kadang menatapinya, kadang memainkan hpnya. Suasana terasa sangat gugup.
“Aku boleh tanya?” kata Willa memecah keheningan saat itu.
Vidi hanya mengangguk.
“Kapan kau pulang ke sini?”
“Di hari ketika aku bertemu dengamu di Mall. Aku naik pesawat jam 6. Begitu sampai Indonesia Shendy dan teman lainnya menyambutku di bandara dan mengajakku makan siang di mall itu, kenapa?”
“Tidak, jadi kapan kau pergi lagi?”
“Aku tidak pergi lagi”
“Jadi kau akan tinggal di sini selamanya?”
Vidi mengangguk, “Kenapa kau tidak suka?”
“Tidak. Tapi kenapa kau pulang?”
“Itu urusan pribadiku, tak perlu harus ku ceritakan denganmu bukan!”
“Kau benar, aku bukan siapa-siapamu,” katanya tertawa.
“Bagus kalau sudah tau.”
Suasana hening lagi dan terasa kaku.
“Aku boleh nanya lagi?”
“Berapa banyak pertanyaanmu? Dan tunggu kenapa aku harus menjawab pertanyaan konyolmu?” protes Vidi.
“Dari pada gak ada sesuatu untuk di bahas, yah aku nanya saja, kamu tinggal jawab. bukankah lebih baik aku yang membuka topik dari pada harus diam seperti patung.”
“Yaya.. Lanjutkan pertanyaanmu!” Dia memasukkan tangannya ke dalam sakunya lagi sambil menyender di kursi.
“Kau.. Apa kau membenciku?”
“Benci?” tanyanya mengulang sekali lagi pertanyaan gadis di hadapannya itu. “Kenapa harus benci?”
“Lantas kenapa 9 tahun lalu kamu mencuekinku, tak pernah memberikan respon padaku. Aku mengira kamu membenciku.”
“Itu…. Ku harap kau sudah tau.”
“Katakan.. aku tidak tau apa alasannya, kau harus mengatakannya padaku supaya aku bisa mengerti!”
“Aku mencuekin kamu, yah supaya kamu tidak suka terlalu dalam saja padaku. Dan aku sengaja menghilang dari hadapanmu.”
“Kenapa kau melakukan itu?”
“Kau tidak boleh jatuh cinta padaku.”
“Kenapa aku tidak boleh jatuh cinta padamu?”
“Itu kau tidak perlu tahu!”
“Tapi… Aku pingin mendengar alasannya!”
“Tidak ada alasan. Pokoknya aku tidak membencimu, hanya saja tidak mau membuatmu menyukaiku lebih dalam.”
“Lalu kenapa kemarin-marin kamu menyuruhku untuk tidak muncul lagi di hadapanmu? Kenapa?”
“Aku tau kau pasti bersusah payah melupakanku, makanya aku menyuruhmu jangan muncul lagi di hadapanku agar perasaanmu yang dulu padaku tidak tumbuh.”
Willa manggut-manggut mengerti, “Kau baik!” puji Willa.
Vidi tersenyum. untuk pertama kalinya, Willa bisa melihat senyum manisnya yang menggembang sempurna bersama dengan lesung pipinya itu, senyum kepada dirinya bukan kepada orang lain. Willa menahan rasa gugupnya begitu melihat lesung pipinya. Senyum yang sudah 6 tahun tidak terlihat. Willa baru sadar betapa dia merindukan senyum dan lesung pipi Vidi selama ini. Dulu ketika melihat senyum Vidi, dia selalu bersemangat. Namun ketika Vidi menghilang bersama senyum manisnya, hal tersebut tentu membuat semangat gadis itu juga hilang.
“Boleh aku tanya?” tanya Vidi, kini giliran dia yang bertanya.
“Silahkan” jawab Willa dengan suara yang lembut.
“Kenapa kau bisa menyukaiku?”
“Itu karna..”
Willa mulai meluncur pelan cerita masa lalunya, di mulai dari pertama kali dia bertemu lelaki manis ini.
To be continue...
Love me season 4-Part 1
#terima kasih kepada para pembaca yang setia yg rela membaca novel ini.
Sumber : https://wilianachen.wordpress.com/about-me/
Www.gajahmada2medan.blogspot.co.id
Instalasi Listrik Garansi (langsung ditempat) Sumatera Utara
Tukang Yang Handal dan berpengalaman 15 tahun Mengapa anda butuh Jasa Instalasi Listrik???? Pengalaman instalasi listrik yang saya miliki...
-
Soal Senimusik 1. Lagu dinyanyikan dari keras ke lembut merupakan pengertian dari tanda dinamik... a. Cressc...
-
Pengertian Radiasi Benda hitam Benda hitam adalah suatu benda yang permukaannya sedemikian sehingga menyerap semua radiasi yang datan...
-
JARINGAN TUMBUHAN Ketika kami membuat preparat sederhana dari lapisan epidermis bawang merah yang kemudian dilihat dibawah mikroskop...