Sabtu, 11 Januari 2014

Sejarah kota medan

Pada jaman dahulu kota medan ini dikenal dengan nama tanah deli dan keadaan tanahnya berawa-rawa. Beberapa sungai yang melintasi kota medan ini dan semuanya bermuara ke selat malaka. Sungai sungai itu adalah sei deli,sei Babura,sei sikambing,sei denai ,sei putih, sei badra, sei belawan dan sei sulang saling/sei kera dan sei deri

Pada mulanya yang membuka perkampungan medan adalah guru patimus merga sembiring pelawi,lokasinya terletak ditanah deli,kota kita ,maka sejak zamanpenjajahan orang selalu merangkaikan medan dengan deli (medan deli)
Dahulu orang menamakan tanah deli mulai dari sungai ular (deli serdang) sampai kesungan wampum langkat sedangkan kesultanan deli yang berkuasa pada waktu itu wilayah kekuasaanya tidak mencakup diantara kedua sungai tersebut.
Secara keseluruhan jenis tanah diwilayah deli terdiri dari tanah liat, tanah pasir, tanah campuran,tanah hitam ,tanah coklat,tanah merah. Hal ini merupakan penelitian dari van hissink tahun 1900 yang dilanjutkan oleh penelitian vriens tahun 1910 bahwa disampng jenis tanah seperti tadi ada lagi ditemui jenis tanah liat yang spesifik. Tanah liat inilah pada waktu penjajahan belanda ditempat yang bernama bakaran batu orang membakar batu bara yang berkwalitas tinggi dan salah satu pabrik batu bara pada zaman itu adalah deli klei
Mengenai curah hujan ditanah deli digolongkan dua macam yakni: maksima utama dan maksima tambahan. Maksima utama terjadi pada bulan bulan oktober s/d bulan desember sedang maksima tambahan antara bulam jamuari s/d September. Secara rinci curah hujan dimedan rata rata 200 pertahun dengan intesitas rata rata 4,4 mm/jam.
Menurut Volker pada tahun 1860 dengan masih merupakan hutan rimba dan disana sini terutama dimara muara sungai diselingi pemukiman – pemukiman penduduk yang berasal dari karo dan semenanjung Malaya. Pada tahun 1863 orang orang belanda mulai membuka kebung tembakau di deli yang sempat menjadi primadona tanah deli. Sejak itu perekonomian terus berkembang sehingga medan menjadi kota pusat pemerintah dan perekonomian disumatera utara
Pada awal perkembangannya merupakan sebuah kampung kecil bernama “ medan putri” . perkembangan kampung medan putrid tidak terlepas dari posisinya yang strategis karena teletak dipertemuan sungai deli dan sungai Babura,tidak jauh dari jalan putrid hijau sekarang. Kedua sungai tersebut pada zaman dahulu merupakan jalur lalu lintas perdagangan yang cukup ramai, sehingga dengan demikian kampung medan putrid merupakan cikal bakal kota medan, cepat berkembang menjadi pelabuhan transit yang sangat penting
Semakin lama semakin banyak orang berdatangan kekampung ini dan isteri guru patimus yang mendirikan kampung medan melahirkan anaknya yang pertama seirang laki laki dan dinamai si kolok. Mata pencarian orang dikampung medan yang mereka namai dengan si sepuluh dua kuta adalah bertani menanam lada . tidak lama kemudian lahirlah ank kedua guru patimus dan anak ini pun laki laki dinamai si kecik


Pada zaman guru patimus merupakan tergolong orang yang berfikir maju. Hal ini terbukti dengan menyuruh anaknya berguru( menuntut ilmu) membaca al-qur’an kepada datuk kota medan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Instalasi Listrik Garansi (langsung ditempat) Sumatera Utara

Tukang Yang Handal dan berpengalaman 15 tahun Mengapa anda butuh Jasa Instalasi Listrik???? Pengalaman instalasi listrik yang saya miliki...