Sabtu, 23 April 2016

CERPEN REMAJA - LOVE NEVER DIE part 1 of 1


" bryann.."panggilku.
" apa neng..?" celetuknya
" kamu udah ada planning belum kuliah di mana?"
" kemarin sih mama aku saranin buat kuliah di luar.. antara Jerman atau Singapura, tapi aku belum       tahu sih mau pilih yang mana" jawabnya
" jauh benar study mu itu nak...." canda ku
" iyah nih, kamu berminat ikut?" tanya bryan
" sorry bro aku yang deket deket aja "

Tidak terasa kami berdua akhirnya sampai ke tempat yang di tentukan gracia. dari kejauhan aku sudah melihat sosok gracia yang sedang duduk di pojok ruangan cafe tersebut. kami berdua pun langsung masuk ke cafre tersebut.

" haii gracia.." sapaku
" udah lama kamu?" lanjut bryan.
" hm.. enggak kok bru 15 menit aku nyampe." jawab gracia
" seperti biasa kali ini siapa yang mau traktir" tanyaku
" kali ini aku deh.." jawab bryan

kami pun memulai untuk memesan menu yang ada di sana. setelah selesai memesan . akhirnya gracia pun membuka percakapan.

" hm.. aku ajak kalian berdua ke sini sebenarnya ada yang ingin aku sampaikan" ucap gracia
" apa itu? keliatannya serius banget" rasa penasaran bryan muncul seketika.
" sebenarnya ini lebih mencolok ke kamu bryan "
" kok aku?" tanya bryan heran.
" bryan menurut kamu mungkin gak kalau aku itu suka sama kamu?" lanjut gracia
" apa?? kamu jangan bercanda yang engga engga deh."
" engga bryan aku serius. aku itu suka sama kamu sejak pertama kamu masuk ke kelas kita"

Bryan tidak merespon sama sekali, aku pun tidak bisa berkata apa - apa karena masalah ini hanya mereka berdua yang bisa memberikan solusi terbaik.
suasana di sekitar menjadi hening seketika. sampai akhirnya pesenan kami datang.
aku pun mencoba untuk mencairkan suasana.

" akhirnnya datang juga" ucapku.
" kalian berdua buruan makan, mau tunggu apa lagi?" lanjut ku

mereka pun tidak menjawab hanya mencoba untuk segera menghabiskan makan mereka. sesaat kemudian bryan langsung minta pamit terlebih dahulu.
" gab.. aku cabut duluan yah nanti kamu sama gracia aja yah baleknya. " ucap dia dan langsung beranjak pergi.
aku belum sempat bertanya, sosok bryan sudah terlihat di depan parkiran. sedangkan gracia duduk termenung dan matanya telihat berkaca kaca.

" gab.. apa aku salah yah ungkapin yang aku rasa selama nih ke bryan?" tanya dia.
" engga kok.. cuman mungkin waktunya tidak pass"
" apa menurut kamu setelah ini bryan akan membenci ku?"
" yah tidak mungkin lah.."

aku dan gracia pun selesai makan dan segera cabut dari tempat itu. seminggu setelah kejadian itu
kami bertiga belum pernah nongkrong bersama dan itu merupakan hal yang tidak wajar. gracia dan bryan juga tidak ada kabar sama sekali.
aku coba menghubungi mereka tapi tidak ada jawaban. sedangkan beberapa hari lagi ulangan akhir sekolah akan di mulai.
Tiba- tiba pada sore hari aku menerima line call dari bryan.
" haloo bryan.."
"halo gabb, sorry gak kasi kabar ke kamu seminggu ini"
"kamu kemana aja sih ? kita udah mau ulangan loh?"
"aku di rumah aja kok. bermeditasi.."
"kamu tau gak kabar gracia."
seketika bryan diam sejenak....

" udah lah gab bisa gak sih jangan bahas soal masalah itu lagi. aku gak punya rasa apa apa sama dia. aku cuman anggap dia teman dan gak lebih"
" iyah aku ngerti.. tapi masalahnya gracia juga sudah seminggu ini gak hadir ke sekolah."
" kamu serius?" tanya bryan
" iyah serius, aku udah coba menghubungi dia. tapi tidak ada jawaban."
"kamu udah coba datang ke rumahnya?" " belum sempat "
"kalau gitu sebentar lagi aku ke rumahmu dan kita coba datang ke rumah gracia, kamu siap siap aja dulu"
" baik.." sembari menutup telepon.


20 menit kemudian. terdengar suara mobil bryan. aku pun segera pamit dengan mama aku dan berjalan menuju ke mobil bryan. Kami pun lanjut ke rumah gracia, sesampai di rumah kami bertemu dengan mama nya gracia.
" Sore tante." sapa kami berdua.
" Sore.. tumben kalian berdua main ke rumah."
" Iyah tante, gracianya ada dirumah gak tante?"tanya bryan.
" loh emang kalian gak tau gracia udah ke Singapura dua hari yang lalu?" jawab mama gracia
" kok bisa tante? kan udah mau ulangan tante?"
" kalau soal ulangan gracia sudah duluan ulangan. seminggu yang lalu dia udah ulangan dan di temenin kepala sekolah untuk ulangan sendiri di kantor pemerintah."
" kenapa mendadak banget tante?" tanyaku
" sebenarnya engga mendadak sih gab, gracia sudah 1 bulan yang lalu pengajuan untuk ujian ulangan negeri, karna waktu dia sangat singkat terlebih lagi dia  mau  ikut test ujian ke Singapura. emangnya dia tidak ada cerita sama kalian klo udah rencana mau lanjut study ke sana?"
" engga tante, dia gak pernah bahas masalah rencana study dia. kalau begitu kami pamit deh tante. maaf nih tante gangguin. Sore tante"
" sore.. hati hati yah kalian"
" baik tante"

Kami pun segera pergi, tidak langsung ke rumah melainkan ke salah satu cafe deket sana. kami masih gak nyangka gracia bisa pergi tanpa beritahu kami terlebih dahulu. setelah kmai tiba di cafe tersebut.
kami memesan beberapa menu.

" gab. menurut kamu kenapa dia gak beritahu kita soal kepergian dia yah?" tanya bryan.
" aku juga kurang mengerti kenapa dia bisa begitu."
" apa mungkin karena kemaren aku tidak merespon dia yah waktu dia nyatakan cinta? aku engga bisa terima dia loh gab.. karena aku sudah punya pilihan aku sendiri."
" bisa juga sih jadi salah satu penyebab dia pergi, bentarr kamu bilang kamu sudah punya pilihan kamu sendiri? kamu udah punya pacar emang?" tanyaku spontan.
" belum gab.. saat ini aku sudah tertarik sama 1 wanita. mungkin ini salah satu alasan yang tepat aku gak bisa terima gracia." jawabnya.
" siapa orangnya? kok kamu gak pernah cerita soal itu.?" tanyaku
" orangnya sangat dekat sama aku... aku gak bisa bilang sekarang.."
" baiklah kalau kamu tidak bisa katakan siapa orangnya."
" gab kalau aku kuliah di luar menurut kamu gimana?
" bagus dong.. tapi aku pasti bakalan kesepian dan sedih deh."
" kenapa gitu? kamu kan nanti bisa dapat teman baru lagi " jawab bryan sambil ngacakin rambut aku

aku hanya membalas dengan tampang judes. aku dan bryan memang dari dulu selalu akrab seperti ini. jadi tidak heran lagi kalau dia sering mengacak rambut aku. kami akhirnya selesai makan di cafe itu.
bryan pun segera mengantar aku pulang ke rumah.
dan semanjak kepergian gracia. aku dan bryan semakin dekat, hampir setiap hari kita selalu belajar bareng di rmh aku. sampai akhirnya ulangan negeri pun telah kami lewati dan tiba waktunya liburan panjang.

sebelum bryan berangkat study ke Kuala Lumpur. kami sempat menghabiskan waktu liburan bersama bryan bersama keluarga dia dan aku dengan keluarga aku. kami satu rombongan pun pergi traveling ke Bali selama seminggu. banyak moment moment indah pada saat kami di bali. dengan perhatian lebih yang di berikan bryan kepada aku yang dimana menurut aku tidaklah wajar untuk yang namanya pertemanan. aku pun mulai jatuh hati dengan bryan karena sikap dia. tapi aku tahu mungkin ini akan berakhir seperti rasa sayang gracia terhadap dia dulu. Aku tidak akan melakukan hal yang sama dengan gracia. aku akan menyimpan rasa ini sendiri dan tidak akan membiarkan seorang pun yang tahu.

Liburan pun berakhir. sampai dimana waktunya bryan akan segera terbang ke Kuala Lumpur untuk melanjutkan study S1 nya. Aku merasa sedikit sedih dengan hal itu. karena aku sudah terbiasa dengan sosok bryan dia hidup aku. aku takut untuk kehilangan sosok dia. saat aku sedang berkecamuk dengan pikiran aku, tiba-tiba hp aku berbunyi. dan setelah aku lihat ternyata itu bryan.
" haloo... kenapa?"
" neng Gaby aku lusa kan udah mau berangkat besok temenin aku jalan seharian yuk"
" kemana dulu broo?"
" kemana aja loh pokoknya kamu ikut yah byee.."
 belum sempat aku menjawab dia sudah mematikan telepon sesuka hatinya. memang begitu dianya nyebelin tapi kangenin.. sambil tertawa menginat tingkahnya aku pun turun ke dapur untuk mencari sedikit cemilan. di dapur ternyata ada mama. sekalian aja aku minta ijin ke mama buat besok ikut bryan jalan. dan dengan cepat mama langsung mengiyakannya.

yah mungkin karena mama memang udah kenal banget sama bryan. makanya mama langsung mengiyakan. kalau di lihat dari mimik wajah mama sih nampaknya mama memang suka lihat bryan bukan hanya karna wajahnya yang tampan, tapi melainkan sopan santunnya yang baik, ramah dan cepat akrab dengan mama yang menjadi nilai plus bagi dia. dan hari itu pun aku lewatkan hanya di rumah saja.
Keesokan harinya aku merasa sangat malas untuk beranjak dari tempat tidur dan ingin melanjutkan tidur aku. tetapii baru saja aku ingin melanjutkan tidur aku. bryan sudah mengetuk pintu kamar aku.

" putri tidur sudah saatnya bangun" teriak bryan di depan kamar.

aku pura-pura tidak mendengar dan tidak mneghiraukannya.

" gabyy..... bangunnn.... aku sudah setengah jam yang lalu nungguin kamu" lanjut bryan

akhirnya dengan lesuh aku pun bangkit dari tempat tidurku dan membuka pintu.
" aku masih ngantuk bryan" ucapku polos
" kamu nih yah udah janji juga mau temenin aku juga. buruan mandi.." sambil mengacak rambut ku.


aku pun segera menuju ke kamar mandi. 1 jam kemudian aku sudah siap dan langsung turun ke ruang tamu. aku lihat bryan lagi seru banget ngobrol sama mama. belum juga aku duduk bryan sudah pamitan dengan mama.
" tante tuan puteri udah selesai dandan tante. kami berangkat yah tante"
" iyahh hati hati yah kalian berdua."

di dalam mobil bryan bercerita banyak soal persiapannya ke singapura. aku tidak begitu banyak tanya dan kebanyakan terdiam karena apabila aku terus bertanya bryan pasti akan curiga. sampai akhirnya bryan kehabisa berkata dan bertanya padaku.
" kamu kenapa gab?" kok diam aja dari tadi?"
" aku gak kenapa kenapa kok, aku boleh tanya sesuatu gak?"
" mau tanya apa neng?"
"kamu berapa lama di KL?"
" yang kalau cepat lulus 4 tahun"
" selama liburan kamu ada balek ke sini gak?"
" belum tau sih emang kenapa?"
" engga"
" kamu pasti gamau aku pergi deh"
" apaan.. malahan aku pengen kamu cepat pergi." ucapku berbohong.
" beneran kamu pengen begitu?"
" haehh"

suasana menjadi hening, aku gatau harus bagaimana. Aku tidak bisa biarin bryan mengetahui perasaan ku yang sebenarnya yang dimana aku tidak ingin pisah sama dia. sedikit saja pun aku tidak ingin membayangkan bagaimana hari hari aku tanpa dia di sisiku. ya.. aku sudah terbiasa dengan sosok dia di hidup aku.

akhirnya kami tiba ke salah satu wahana yang ada di kota Jakarta ini. jujur aku sangat jarang bermain ke tempat wahana seperti ini. dan kali ini pertama kali aku berkunjung ke tempat wahana setelah sekian tahun tidak pernah pergi.

gabriella... kita sampai tempat tujuan. kamu siap untuk bermain di sini seharian penuh? tentu saja bryan.. ayo kita mulai.. singkat cerita kami bermain seharian di sana dan benar benar menikmati detik detik terakhir bersama bryan. sampai dimana hari pun mulai menjadi gelap dan kami pun sudah selesai bermain bryan pun mengantar aku pulang.

di dalam mobil bryan memberikan ku sebuah kotak kado kecil dan simple.
"gab.. ini aku ada sedikit kado untuk kamu"
" apa tuh aku boleh buka gak?"
" tidakk .. kamu boleh buka setelah kamu sampai di rumah nanti. dan selama ini kamu penasaraan kan siapa wanita yang aku sukai? malam ini kamu akan mengetahuinya. aku tidak akan merahasikan nya lagi."
" oke" ketusku

setelah sampai di rumah bryan tidak masuk lagi dengan alasan masih ada yang belum dia persiapkan untuk  keberangkatan dia besok. aku segera mandi dan makan malam. setelah semuanya sudah selesai aku pun masuk kekamar dan penasaran dengan apa isi kotak kado yang di berikan oleh bryan. aku pun tidak sabaran dan langsung membukanya. aku sangat terkejut dengan isi kotak tersebut. di mana isinya itu sebuah gelang yang terukir nama dia, satu lembar foto kita berdua dan selembar surat. yang di mana isi surat tersebut.

Dear Gabriella..   

               maaf selama ini aku tidak berani untuk cerita yang sebenarnya dengan kamu dan selalu membuat kamu penasaran dengan sosok wanita yang sempat aku ceritakan. dengan surat ini kau memberanikan diri untuk jujur kepada kamu sebelum aku pergi. mungkin setelah kamu baca surat ini aku sudah terbang ke KL. 
aku mengenal kamu sudah 2 tahun lebih. dan dari awal aku akrab dengan kamu dan gracia. aku sangat tahu kalau kalian berdua merupakan sahbat yang sangat dekat. tapi ada sesuatu hal yang membuat kamu terlihat berbeda dengan gracia. dan kamu tahu apa yang membuat kamu begitu terlihat berbeda? yahh kamu itu sangat apa adanya dan kamu selalu terbuka dengan semua yang kamu lakukan dan kamu rasakan. beberapa bulan setelah kenal dengan kamu jujur aku sudah mulai punya perasaan dengan kamu, tapi karena aku tidak mau menghancurkan persahabatan kamu dengan gracia. maka dari itu aku menyembunyikannya selama ini. 
selama ini bukan aku tidak tahu bahwa gracia menyukai diriku, hanya karena aku tidak mau terlalu menanggapi dia dan membuat dia mengira kalau aku juga menyukai diriku. aku sudah menjaga perasaan aku selama ini. tapi sekarang aku sudah tidak dapat memendam perasaan ini lagi. aku akan terima segala sesuatu resiko yang mungkin akan terjadi. gaby.. sebenarnya wanita yang aku sukai selama ini itu adalah kamu. aku tidak akan memaksa kamu untuk membalas perasaan aku, aku cukup ingin memberitahu kamu agar nanti study aku tidak terganggu karena tidak jujur dengan kamu. besok aku sudah berangkat dan itu ada gelang pemberian aku untuk kamu, pakailah sebagai kenangan dari aku. gelang yang aku beri itu adalah gelang pemberian mama aku untuk aku, tapi aku berikan ke kamu karena kamu orang yang sangat berarti buat aku seperti mama aku. thanks gab.. beberapa bulan ini kamu sudah menemani aku dan aku gak bakalan lupain kenangan kita. sekian gab..


from bryan


setelah membaca surat tersebut air mata aku menetes. dan aku pun segera menelepon bryan.

"halo bryan.."

"iyah gab.. kenapa? kamu sudah membaca surat itu? maaf yah aku tidak jujur dari awal"
"sejak kapan bryan?"
"sejak beberapa bulan setelah kita berteman"
"besok kamu naik peswat jam berapa?"
"kenapa? aku naik pesawat jam 10 pagi. "
"kalau gitu tunggu aku sekarang di rumah kamu, aku akan kesana."
"jangan ini udah malam, aku tau kamu itu marah sama aku, besok pagi aku sisai waktu buat kamu untuk omelin aku sebelum aku pergi. aku harap kamu tidak membenci aku"
"ide bagus tunggu aku besok pagi, kamu gak boleh berangkat ke airport sebelum ketemu aku"
"iyah non... udah kamu tidur sana,, aku mau istirahat"
"oke oke..."

aku pun menutup telepon dengan sebuah senyuman. dan pengen hari segera pagi dan aku tidak sabar untuk bertemu dengan dia...
aku pun segera tidur...

dan keesokan paginya....



                                                                                             to be continue....


   
         




Sabtu, 16 April 2016

PRAMUKA Gajah Mada 2



Adik adik SMP-SMA yang mengikuti pramuka pada waktu jam 5 sore

Berikut gambar gambarnya












CERPEN REMAJA - LOVE NEVER DIE part 1




PROLOG

Kadang kala kita tidak pernah mengerti apa yang di namakan cinta, kita cuma bisa merasakan apa yang telah terjadi. kali ini saya akan mepersembahkan sebuah cerpen yang di angkat dari kehidupan sehari- hari para remaja masa kini.


salam,

veronica



Part - 1  Begin
   Pagi ini terasa sedikit berbeda, yah memang berbeda di karenakan pada hari ini merupakan hari perdana aku memasuki bangku SMA. sebelumnya perkenalkan nama aku Gabriella xavier. dan banyak yang memanggilku dengan sebutan gaby. anyway pagi ini aku akan mempersiapkan segala sesuatu yang di perlukan di sekolahan nanti.

lets started... akan tetapi sebelum saya memulai saya sudah mendengar panggilan dari ruang makan. yupp kebiasaan yang akan bertahan selamanya yaitu panggilan dari mama tersayang untuk sarapan bareng sebelum melakukan aktifitas sehari hari.


" gabyyy... buruan turun.. udah siang nanti kamu telat ke sekolahnya"

" iya ma.. ini juga udah kelar, tenang saja anak mama yg ini gak bakalan ketinggalan sedikit pun untuk hari perdananya masuk ke bangku SMA" jawabku

sembari turun tangga dan menuju ruang makan

" kamu itu yah, selalu begitu, buruan sarapan dan berangkat" lanjut mama.

"gab,, gak terasa yah kamu sekarang udah SMA, perasaan kemaren mama baru melahirkan kamu deh!"

" iyah ma, waktu berlalu begitu cepat, dan waktu nya gaby sekarang harus buat bangga mama sama papa. betul gak pa? tanyaku pada papa. papa hanya membalas dengan senyuman.

setelah selesai sarapan

"ma pa aku berangkat duluan yah." sembari merangkul tas dan menuju kebus sekolah yang sudah menunggu di depan rumah

Perjalanan ke sekolah pun memakan waktu kurang lebih 25 menit. sesamapai di sekolah aku pun berjalan menuju kelas yang sudah di tentukan. akan tetapi aku mendengar suara yang sangat akrab di telingaku.
"gabb... tunggu aku.."
aku pun menoleh kebelakang dan ternyata itu adalah Gracia alexandra sahabat terbaik aku.

" kamu kok baru nyampe? " tanyaku
"iyah nih, tadi di jalanan macet" jawabnya

aku dan gracia pun bergegas menuju ke kelas, di karenakan bel di sekolah sebentar lagi akan berbunyi. dan kebutulan sekali kami tahun ini di kasi kesempatan untuk satu kelas lagi. bisa di blg selama ini kami selalu di tempatkan dalam 1 ruang kelas yang sama.

Seperti biasa kami pun duduk bersebelahan.

" gab.. denger denger kelas kita nanti ada kedatangan murid baru lo."

" kamu tau dari mana?" tanya ku

"kemaren pas pengambilan hasil ulangan, ada satu anak baru yang nampaknya habis mendaftar." jawab gracia

" hmm.. terus kamu tahu dari mana kalau anak baru itu akan masuk ke kelas kita??"

" tahu dong... siapa dulu gitu" jawab gracia sambil tertawa.

bel sekolah pun terdengar. guru wali kelas kami pun memasuki kelas. tetapi yang buat ruangan menjadi sunyi seketika  adalah wali kelas masuk diiringin satu murid laki laki. yang merupakan murid baru yang akan masuk ke kelas kami. dia keliatan sangat pendiam, ketika di perkenalkan oleh guru. namanya Bryan Alviero. perkenalan singkat pun terjadi. dan dia pun di tempatkan duduk pas dibelakang meja aku. Selama jam pelajaran berlangsung aku pun tidak begitu memperdulikan anak baru tersebut dan lebih fokus ke pelajaran. tetapi tidak dengan gracia. dia diam diam asik memperhatikan anak baru tersebut. memang sih anak baru itu bisa di bilang lumayan keren. tapi yah gitu aja sih. dari penglihatan aku sahabat kesayangan aku mulai tertarik dengan anak baru itu.

Tidak terasa jam istirahat pun tiba, aku dan gracia pun menuju ke kantin sekolah untuk membeli sedikit cemilan.
" gab.. menurut kamu sih bryan keren gak? tanya gracia
" siapa bryan? " tanyaku balik.
" itu loh yang tadi duduk di belakang kita"
" oh anak baru itu, hafal bener kamu sama namanya.. naksir yah?" ledek ku
" ih kamu apaan sih, di tanya serius juga,  menurut kamu orangnya gimana?"
" aku gatau, kenal aja kagak" balasku membuat muka gracia terlihat sedikit cemberut

Tapi ya sudahlah aku juga malas bahas soal yang masalah yang menurut aku kurang penting. kami pun balik ke kelas dan terlihat anak baru tersebut sedang membaca sebuah buku yang sangat tebal. " kutu buku juga anak baru itu" pikirku.

Tiba- tiba saja sih Gracia langsug menyapa anak baru tersebut.
"haii aku Gracia.. nama kamu siapa?" menjulurkan tangannya
" nama aku? emang tadi pas di bilang sama guru kamu gak kedengaran?" tegasnya
"hmm.. ada sih" jawab gracia dengan lugunya.
"terus kenapa kamu tanya lagi?" jawabnya dan langsung kembali melanjutkan membacanya.

Gracia pun keliatan sedih akibat sikap judes yang diberikan anak baru tersebut. aku pun tidak tinggal diam. sambil berjalan menuju tempat duduk aku, aku sengaja mengucapkan.
" Anak baru aja sombong" terus mungkin dia merasa dan hanya menunjukan mimik wajahnya yang keliatan buruk.

Hari hari pun berlalu. dan tidak terasa anak baru yang sebelumnya judes tersebut pun telah menjadi bagian dari pertemanan kami. Kemanapun kami pergi selalu ada dia yang mengikuti. dan begitu pula kemana pun dia pergi selalu ada kami berdua. misalkan dia sedang latihan basket atapun sedang berada di perpustakaan sekolah. kami bertiga telah menjadi akrab dari sebelumnya. bahkan kami sering melakukan kegiatan belajar kelompok di rumah aku. Tetapi di pertemanan kami bertiga terlihat ada gejolak cinta yang di rasakan oleh gracia terhadap bryan. akan tetapi bryan tidak terlalu peka dan mengira semua perhatian yang di berikan oleh gracia merupakan hal wajar yang di lakukan oleh sahabat. Hal itu berlangsung terus menerus sampai kita berada di tahun akhir tingkat SMA.

Disaat itu gracia telah menjelaskan semuanya tentang perasaaan dia terhadap bryan yang bukan hanya sekedar sahabat biasa. Aku pun memberikan saran kepada gracia untuk coba jujur kepada bryan, di karenakan selama ini bryan tidak pernah peka dengan apa yang di lakukan oleh gracia. Aku pun tidak mau melihat garce menunggu terlalu lama.

Dua bulan sebelum ujian akhir sekolah. Gracia memberanikan diri untuk menjelaskan semua kepada bryan. dan mengajak aku dan bryan untuk ketemuan di sebuah cafe. di karenakan rumah aku dan bryan yang searah. aku pun meminta bryan untuk menjemput aku terlebih dahulu. dan kemudian berangkat bareng ke cafe yang di tentuin oleh grace. dalam perjalanan aku pun memulai obrolan dengan bryan.

" bryann.."panggilku.
" apa neng..?" celetuknya
" kamu udah ada planning belum kuliah di mana?"
" kemarin sih mama aku saranin buat kuliah di luar.. antara Jerman atau Singapura, tapi aku belum       tahu sih mau pilih yang mana" jawabnya
" jauh benar study mu itu nak...." canda ku


(Bersambung  minggu depan)





     

Percakapan 3 orang bahasa Inggris

Nando : Good afternoon abi ..


Abi : How are you today nando ?


Nando: Me ? Oh today I'm really feel good, how about you ?


Abi ; Yeah, me too. But, actually today I want go to wijaya' house, do you want come with me ?


Nando : Sure, why not ? We can talk about our hobbies in there.


Abi : Okay let's go ..



After we arrived at wijaya' house.


Abi&nando: Hello wijaya ..


Wijaya: Oh, hello friends. What's the matter ?


Nando : No, nothing. We just want to talking with you.


Wijaya: Oh, I see. By the way, what do you want to talking about ?


Nando : We want to talking about our hobbies. Firstly, what is your hobbies wijaya ?


Wijaya: Me ? I like cooking because, cooking is an art that is created itself out of my system and can get rid of stress.


Abi : How about you nando ?


Nando : I like martial arts because, I can help others and be able to defend myself in danger.


Abi: Wouw, after all you guys have a great hobbies.


Wijaya&nando: Thanks, how about you ?


Abi: Oh, my hobby is really simple, I just like to play the game because, by playing the game, I can feel the time will go so fast.


Wijaya : Oh, I see.


Nando: Maybe it sound interesting to me abi.


Abi:Thank you



Instalasi Listrik Garansi (langsung ditempat) Sumatera Utara

Tukang Yang Handal dan berpengalaman 15 tahun Mengapa anda butuh Jasa Instalasi Listrik???? Pengalaman instalasi listrik yang saya miliki...