Sabtu, 27 Desember 2014
Agama Buddha
Wihara (Bahasa Sansekerta: Vihara) adalah rumah ibadah umat Buddha.
Kata masjid dalam bahasa Inggris disebut mosque. Kata mosque ini berasal dari kata mezquita dalam bahasa Spanyol. Dan kata mosque kemudian menjadi populer dan dipakai dalam bahasa Inggris secara luas
Sejarah
Menara-menara,
serta kubah masjid yang besar, seakan menjadi saksi betapa jayanya Islam pada kurun abad pertengahan. Masjid
telah melalui serangkaian tahun-tahun terpanjang di sejarah hingga sekarang.
Mulai dari Perang
Salib sampai Perang
Teluk. Selama lebih dari 1000 tahun pula, arsitektur Masjid
perlahan-lahan mulai menyesuaikan bangunan masjid dengan arsitektur modern.
Masjid pertama
Ketika Nabi
Muhammad saw tiba di Madinah,
beliau memutuskan untuk membangun sebuah masjid, yang sekarang dikenal dengan
nama Masjid Nabawi, yang
berarti Masjid Nabi. Masjid Nabawi terletak di pusat Madinah. Masjid Nabawi
dibangun di sebuah lapangan yang luas. Di Masjid Nabawi, juga terdapat mimbar
yang sering dipakai oleh Nabi Muhammad saw. Masjid Nabawi menjadi jantung kota
Madinah saat itu. Masjid ini digunakan untuk kegiatan politik, perencanaan
kota, menentukan strategi militer, dan untuk mengadakan perjanjian. Bahkan, di
area sekitar masjid digunakan sebagai tempat tinggal sementara oleh orang-orang
fakir miskin.
Saat ini, Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjid al-Aqsa adalah tiga masjid tersuci di dunia.
Penyebaran masjid
Masjid kemudian
dibangun di daerah luar Semenanjung Arab, seiring dengan kaum
Muslim yang bermukim di
luar Jazirah Arab. Mesir menjadi daerah
pertama yang dikuasai oleh kaum Muslim
Arab pada tahun 640. Sejak saat itu, ibu kota Mesir, Kairo dipenuhi dengan masjid. Maka dari itu, Kairo dijuluki sebagai kota seribu menara.
Beberapa masjid di Kairo berfungsi sebagai
sekolah Islam atau madrasah bahkan sebagai rumah sakit.[5] Masjid di Sisilia dan Spanyol tidak menirukan desain arsitektur Visigoth, tetapi
menirukan arsitektur bangsa Moor
Para ilmuwan kemudian memperkirakan bahwa bentuk bangunan pra-Islam kemudian
diubah menjadi bentuk arsitektur Islam ala Andalus dan Magribi, seperti contoh
lengkung tapal kuda di pintu-pintu masjid
Masjid mulai masuk di daerah India pada abad ke 16 semasa kerajaan Mugal berkuasa. Masjid di India mempunyai karakteristik arsitektur masjid yang lain, seperti kubah yang berbentuk seperti bawang. Kubah jenis ini dapat dilihat di Masjid Jama, Delhi.
Masjid pertama kali didirikan di Kesultanan Utsmaniyah pada abad ke 11 Masehi, dimana pada saat itu orang-orang Turki mulai masuk agama Islam. Beberapa masjid awal di Turki adalah Aya Sofya, dimana pada zaman Bizantium, bangunan Aya Sofya merupakan sebuah katedral. Kesultanan Utsmaniyah memiliki karakteristik arsitektur masjid yang unik, terdiri dari kubah yang besar, menara dan bagian luar gedung yang lapang. Masjid di Kesultanan Usmaniyah biasanya mengkolaborasikan tiang-tiang yang tinggi, jalur-jalur kecil di antara shaf-shaf, dan langit-langit yang tinggi, juga dengan menggabungkan mihrab dalam satu masjid. Sampai saat ini, Turki merupakan rumah dari masjid yang berciri khas arsitektur Utsmaniyah.
Secara bertahap, masjid masuk ke beberapa bagian di Eropa. Perkembangan jumlah masjid secara pesat mulai terlihat seabad yang lalu, ketika banyak imigran Muslim yang masuk ke Eropa. Kota-kota besar di Eropa, seperti München, London dan Paris memilki masjid yang besar dengan kubah dan menara. Masjid ini biasanya terletak di daerah urban sebagai pusat komunitas dan kegiatan sosial untuk para muslim di daerah tersebut. Walaupun begitu, seseorang dapat menemukan sebuah masjid di Eropa apabila di sekitar daerah tersebut ditinggali oleh kaum Muslim dalam jumlah yang cukup banyak. Masjid pertama kali muncul di Amerika Serikat pada awal abad ke 20. Masjid yang pertama didirikan di Amerika Serikat adalah di daerah Cedar Rapids, Iowa yang dibangun pada kurun akhir 1920an. Bagaimanapun, semakin banyak imigran Muslim yang datang ke Amerika Serikat, terutama dari Asia Selatan, jumlah masjid di Amerika Serikat bertambah secara drastis. Dimana jumlah masjid pada waktu 1950 sekitar 2% dari jumlah masjid di Amerika Serikat, pada tahun 1980, 50% jumlah masjid di Amerika Serikat didirikan.
Perubahan tempat ibadah menjadi masjid
Sebaliknya, masjid juga dialih fungsikan menjadi tempat ibadah yang lain, seperti gereja. Hal ini dilakukan oleh umat Kristiani di Spanyol yang mengubah fungsi masjid di selatan Spanyol menjadi katedral, mengikuti keruntuhan kekuasaan Bani Umayyah di selatan Spanyol. Masjid Agung Kordoba sekarang dialih fungsikan menjadi sebuah gereja. Beberapa masjid di kawasan Semenanjung Iberia, Eropa Selatan dan India juga dialih fungsikan menjadi gereja atau pura setelah kekuasaan Islam tidak berkuasa lagi.
Fungsi keagamaan
Ibadah
Amal
Rukun ketiga dalam Rukun Islam adalah zakat. Setiap muslim yang mampu wajib
menzakati hartanya sebanyak 2.5% dari jumlah hartanya. Masjid, sebagai pusat
dari komunitas umat Islam, menjadi tempat penyaluran zakat bagi yatim piatu dan fakir miskin. Pada saat Idul Fitri, masjid
menjadi tempat penyaluran zakat
fitrah dan membentuk panitia amil zakat.
Panitia zakat, biasanya di bentuk secara lokal oleh orang-orang atau para jemaah yang hidup di sekitar lingkungan masjid. Begitu pula dalam pengelolaannya. Namun, untuk masjid-masjid besar seperti di pusat kota, biasanya langsung ditangani oleh pemerintah daerah setempat.
Fungsi sosial
Pusat kegiatan masyarakat
Banyak pemimpin
Muslim setelah wafatnya Nabi
Muhammad saw, berlomba-lomba untuk membangun masjid. Seperti kota Mekkah dan Madinah yang berdiri di
sekitar Masjidil
Haram dan Masjid Nabawi, kota Karbala juga dibangun di dekat makam Husain bin Ali. Kota Isfahan, Iran dikenal dengan Masjid Imam-nya yang menjadi pusat kegiatan masyarakat.
Pada akhir abad ke-17, Syah Abbas I dari dinasti Safawi di Iran mengubah kota Isfahan
menjadi salah satu kota terbagus di dunia dengan membangun Masjid Syah dan
Masjid Syaikh Lutfallah di pusat kota. Ini menjadikan kota Isfahan memiliki
lapangan pusat kota yang terbesar di dunia. Lapangan ini berfungsi sebagai pasar bahkan tempat olahraga.[18]
Masjid di daerah Amerika Serikat dibangun dengan sangat sering. Masjid biasa digunakan sebagai tempat perkumpulan umat Islam. Biasanya perkembangan jumlah masjid di daerah pinggiran kota, lebih besar dibanding di daerah kota. Masjid dibangun agak jauh dari pusat kota.
Pendidikan
Kegiatan dan pengumpulan dana
Masjid juga menjadi
tempat kegiatan untuk mengumpulkan dana. Masjid juga sering mengadakan bazar, dimana umat Islam dapat membeli
alat-alat ibadah maupun buku-buku Islam. Masjid juga menjadi tempat untuk akad nikah, seperti tempat ibadah agama lainnya.
Masjid tanah liat di Djenné, Mali, secara tahunan mengadakan festival untuk merekonstruksi dan membenah ulang masjid.
Masjid dan politik
Di penghujung abad
ke-20, peranan masjid sebagai tempat berpolitik mulai meningkat. Saat ini,
partisipasi kepada masyarakat mulai menjadi agenda utama masjid-masjid di
daerah Barat. Karena melihat
masyarakat sekitar adalah penting, masjid-masjid digunakan sebagai tempat
dialog dan diskusi damai antara umat Islam dengan non-Muslim.
Bantuan
Negara yang dimana
jumlah penduduk Muslimnya sangat sedikit, biasanya turut membantu dalam hal-hal
masyarakat, seperti misalnya memberikan fasilitas pendaftaran pemilih untuk
kepentingan pemilu.[21] Pendaftaran pemilih ini melibatkan
masyarakat Islam yang tinggal di sekitar Masjid. Beberapa masjid juga sering
berpartisipasi dalam demonstrasi, penandatanganan petisi, dan kegiatan politik lainnya.[21]
Selain itu, peran masjid dalam dunia politik terlihat di bagian lain di dunia.[22] Contohnya, pada kasus pemboman Masjid al-Askari di Irak. pada bulan Februari 2006 Imam-imam dan khatib di Masjid al-Askari menggunakan masjid sebagai tempat untuk menyeru pada kedamaian di tengah kerusuhan di Irak.[23]
Konflik sosial
Masjid
kadang-kadang menjadi sasaran kemarahan umat non-Muslim. Kadangkala kasus
persengketan terjadi di beberapa daerah dimana umat Islam menjadi minoritas di
daerah tersebut.
Sebagai contoh kongkrit adalah kasus di Masjid Babri. Masjid Babri yang terletak di Mumbai, India menjadi masalah sengketa lahan antara masyarakat penganut Hindu dan masyarakat Muslim. Hal ini dikarenakan Masjid Babri berdiri di daerah keramat Mandir.[24] Sebelum sebuah kesepakatan dibuat, masyarakat dan aktivis Hindu berjumlah 75000 massa menghancurkan bangunan Masjid Babri pada 6 Desember 1992.
Selain itu, masjid juga sering menjadi tempat pengejekan dan penyerbuan terhadap umat Muslim setelah terjadinya peristiwa 11 September.[25] Lebih dari itu, Liga Yahudi diketahui berencana mengebom King Fahd Mosque di Culver City, California.[26] Masjid Hassan Bek di Palestina menjadi objek penyerbuan kaum Yahudi Israel kepada Muslim Arab.[27][28][29]
Pengaruh Saudi
Gereja di Indonesia
sudah hadir sejak abad ke 2 masehi, pertama kali di Fansur/Barus, Sumatera Utara. Sejak saat itu, sampai sekarang Indonesia telah terdapat/telah ada banyak sekali
jenis-jenis (aliran/semacamnya) gereja. Pada umumnya gereja-gereja Kristen di Indonesia dapat dibagi ke dalam tiga atau empat
aliran utama (denominasi utama), yaitu: Gereja
Katolik Roma
dibawah kepemimpinan Bapa Sri Paus, gereja-gereja Protestan yang merupakan hasil reformasi dan berdiri
mandiri, dan Gereja
Ortodoks dengan
sistem Episkopal nya. Khusus untuk gereja-gereja dari aliran
ritual Pentakosta kadang-kadang digolongkan terpisah
dari kelompok Gereja-gereja Protestan karena perbedaan ritual dan pengakuan
iman, meskipun dari sejarahnya mereka (Pentakosta) muncul dari
denominasi-denominasi ajaran Protestan.
Gereja Katolik (Ritus Latin/Barat) dan Gereja Ortodoks (Ritus Oriental/Timur) di Indonesia biasanya tidak terbagi-bagi menurut denominasi sebagai mana hal nya yang ada pada gereja-gereja Protestan/Pentakosta. Karena gereja Protestan dan aliran Pentakosta terbagi-bagi menjadi unsur gereja yang lebih kecil maka gereja-gereja Kristen Protestan (dan Pentakosta) memiliki banyak cabang bahkan disetiap daerahnya. Gereja-gereja tersebut dapat diklasifikasikan menurut ajaran teologi, kelompok etnis, bahasa pengantar, atau gabungan dari ketiganya.
Gereja
Katolik
Gereja
Katolik merupakan
gereja yang memiliki persekutuan dengan Paus atau Uskup Roma yang memegang
otoritas tertinggi bersama Dewan Uskup. Gereja Katolik terdiri atas dua ritus
yaitu ritus
Latin dan
ritus-ritus Timur. Karena secara umum Gereja Katolik di Indonesia berasal dari
Misi Portugis dan Spanyol, Gereja Katolik di Indonesia pada
umumnya memiliki ritus Latin. Secara umum, Gereja Katolik di Indonesia terbagi
ke dalam 37 Keuskupan yang dikelompokan ke dalam 10 Provinsi Gerejani ditambah
dengan 1 Ordinariat Militer yang dapat dilihat pada halaman daftar
keuskupan di Indonesia. Adapun keuskupan-keuskupan tersebut sebuah organisasi koordinatif yang
disebut Konferensi Waligereja Indonesia yang bersifat sejajar dengan para uskup di Indonesia.
Gereja
Protestan
Berikut beberapa
gereja Protestan yang ada di Indonesia. Cabang/pemekaran/pecahan dari suatu
gereja ditandai dengan sub-bagian.
Gereja Kesukuan/Kedaerahan
Banyak jenis atau
cabang gereja yang ada di Indonesia (di level provinsi) merupakan gereja yang
bersifat kesukuan atau kedaerahan tertentu. Hal ini terjadi karena adanya
politik gospel masa lalu oleh pihak Penjajah (Portugal ataupun Belanda) yang memakai taktik pendekatan
suku.
Gereja kesukuan/kedaerahan ini berciri kedaerahan atau kesukuan tertentu menurut adat istiadat daerah setempat, yang mana merupakan tempat Gereja tersebut pertama didirikan, namun Gereja-gereja ini tetap terbuka bagi suku lain (adapula gereja yang tertutup untuk suku lain, namun kemungkinannya sangat kecil)
Gereja tersebut antara lain:
Menurut Denominasi
Pembagian
Gereja-gereja beraliaran Protestanisme di Indonesia menurut denominasinya
yaitu:
Gereja Reformasi atau Calvinis
Gereja
Lutheran (Evangelikel Lutheran)
Gereja-gereja Methodis
Gereja-gereja Menonit
Gereja-gereja Pentakosta - karismatik
Gereja
Baptis
Gereja non-denominasi
Lain-lain
Gereja
Ortodoks
Gereja
Ortodoks adalah
kelompok Kristen/Gereja pendatang yang paling mutakhir di Indonesia. Namun,
menurut penelitian dari pakar-pakar sejarah dan arkeologi lama, sebetulnya Gereja
Ortodoks ini justru adalah gereja yang pertama hadir dan datang ke Indoneia
yang ditandai dengan/melalui kehadiran Gereja Nestorian yang merupakan corak gereja Asiria di daerah Fansur (Barus), di wilayah Mandailing, Sumatera Utara. Namun menurut A.J. Butler M.A.,
kata Fahsûr seharusnya ditulis Mansûr, yaitu sebuah negara pada zaman kuno yang
terdapat di Barat Laut India, terletak di sekitar Sungai Indus. Mansur merupakan negara paling
utama yang terkenal di antara orang-orang Arab dalam hal komoditas kamfer
(al-kafur).[1]
Tanpa diketahui sebab-sebabnya, Gereja yang kehadirannya diketahui lewat prasasti dari tahun 600-an M ini kemudian hilang begitu saja yang mungkin akibat faktor peperangan dan baru muncul kembali di Indonesia sekitar akhir tahun 1960-an dengan kedatangan Kansiah Orthodox Syria dikota Samarinda. Di negara-negara Eropa Timur,Asia Kecil, Anatolia, Timur Tengah, Asia Selatan dan di India, Gereja Ortodoks telah hadir selama berabad-abad dan tidak pernah hilang seiring zaman berganti, khususnya di Timur Tengah, Gereja ini telah hadir sejak abad pertama ketika kali pertama Gereja Kristen terbentuk oleh para murid Yesus.
Gereja Ortodoks di Indonesia hadir secara resmi tahun 1960 dan pada 1980 gereja ortodoks memiliki nama resmi Gereja Ortodoks Indonesia (GOI), namun baru mendapat izin Departemen Agama pada tahun 2006. Gereja Ortodoks Indonesia di bawah penggembalaan Metropolitan Hilarion, Uskup Gereja Ortodoks Rusia di luar Rusia (ROCOR), namun ada pula yang di bawah penggembalaan Uskup Konstantinos Tsilis, Uskup Gereja Ortodoks Yunani Konstantinopel. Selain itu terdapat Kanisah Ortodoks Siria (KOS) yang bukanlah lembaga gereja. Kehadiran KOS di Indonesia hanya sebatas wacana.
Gereja
lainnya
Selain
Gereja-gereja di atas, ada pula Gereja-gereja lain yang ajarannya sering
dianggap terlalu jauh bedanya dengan Gereja-gereja Kristen yang disebutkan
diatas tadi, gereja-gereja itu antara lain seperti : Gereja Mormon yang memiliki ajaran yang
bertentangan dengan Bible, Saksi Yehuwa atau menara kudus Yehovah, dan Christian Science yang merupakan gerakan restorasi
gereja, (lihat Restorasionisme).
Wihara (Bahasa Sansekerta: Vihara) adalah rumah ibadah umat Buddha.
Wihara, klenteng
dan Orde Baru
Wihara Duta Prabha di Kota Banjarmasin.
Wihara adalah rumah ibadah agama Buddha, bisa juga
dinamakan kuil. Klenteng adalah rumah ibadah penganut taoisme, maupun
konfuciusisme. Tetapi di Indonesia, karena orang yang ke wihara/kuil/klenteng
umumnya adalah etnis Tionghoa, maka menjadi agak sulit untuk dibedakan, karena
umumnya sudah terjadi sinkritisme antara Buddhisme, Taoisme, dan Konfuciusisme.[1] Salah satu contohnya adalah Vihara Kalyana Mitta yang terletak di daerah Pekojan, Jakarta
Barat.
Banyak umat awam yang tidak mengerti perbedaan antara klenteng dan wihara.
Klenteng dan wihara pada dasarnya berbeda dalam arsitektur, umat dan
fungsi. Klenteng pada dasarnya berarsitektur tradisional Tionghoa dan berfungsi
sebagai tempat aktivitas sosial masyarakat selain fungsi spiritual. Wihara
berarsitektur lokal dan biasanya mempunyai fungsi spiritual saja. Namun, wihara
juga ada yang berarsitektur tradisional Tionghoa seperti pada wihara Buddhis
aliran Mahayana yang memang
berasal dari Tiongkok.
Perbedaan antara klenteng dan wihara kemudian menjadi
rancu karena peristiwa G30S pada tahun 1965. Imbas peristiwa ini adalah pelarangan kebudayaan
Tionghoa, termasuk kepercayaan tradisional Tionghoa, oleh pemerintah
Orde Baru.[2] Klenteng yang ada pada masa itu terancam ditutup
secara paksa. Banyak klenteng yang kemudian mengadopsi istilah dari bahasa Sanskerta ataupun bahasa
Pali, mengubah nama sebagai wihara dan mencatatkan surat
izin dalam naungan agama Buddha
demi kelangsungan peribadatan. Dari sinilah kemudian umat awam sulit membedakan
klenteng dengan wihara.
Setelah Orde Baru digantikan oleh Orde Reformasi, banyak
wihara yang kemudian mengganti nama kembali ke nama semula yang berbau Tionghoa
dan lebih berani menyatakan diri sebagai klenteng daripada wihara
Agama Islam
Masjid atau mesjid adalah
rumah tempat ibadah umat Muslim.
Masjid artinya tempat sujud, dan mesjid berukuran kecil juga disebut musholla, langgar atau surau. Selain tempat ibadah masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas
muslim. Kegiatan - kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah
dan belajar Al Qur'an sering dilaksanakan di Masjid. Bahkan dalam sejarah
Islam, masjid turut memegang peranan dalam aktivitas sosial kemasyarakatan
hingga kemiliteran.
Masjid berarti
tempat beribadah. Akar kata dari masjid adalah sajada dimana sajada
berarti sujud atau tunduk. Kata masjid sendiri berakar dari bahasa Aram. Kata masgid
(m-s-g-d) ditemukan dalam sebuah inskripsi dari abad ke 5 Sebelum Masehi. Kata masgid
(m-s-g-d) ini berarti "tiang suci" atau "tempat sembahan".Kata masjid dalam bahasa Inggris disebut mosque. Kata mosque ini berasal dari kata mezquita dalam bahasa Spanyol. Dan kata mosque kemudian menjadi populer dan dipakai dalam bahasa Inggris secara luas
Masjid
Raya Baiturrahman, Banda Aceh.
Masjid
khas Minangkabau pada tahun 1895.
Sejarah
Menara-menara,
serta kubah masjid yang besar, seakan menjadi saksi betapa jayanya Islam pada kurun abad pertengahan. Masjid
telah melalui serangkaian tahun-tahun terpanjang di sejarah hingga sekarang.
Mulai dari Perang
Salib sampai Perang
Teluk. Selama lebih dari 1000 tahun pula, arsitektur Masjid
perlahan-lahan mulai menyesuaikan bangunan masjid dengan arsitektur modern.
Masjid pertama
Ketika Nabi
Muhammad saw tiba di Madinah,
beliau memutuskan untuk membangun sebuah masjid, yang sekarang dikenal dengan
nama Masjid Nabawi, yang
berarti Masjid Nabi. Masjid Nabawi terletak di pusat Madinah. Masjid Nabawi
dibangun di sebuah lapangan yang luas. Di Masjid Nabawi, juga terdapat mimbar
yang sering dipakai oleh Nabi Muhammad saw. Masjid Nabawi menjadi jantung kota
Madinah saat itu. Masjid ini digunakan untuk kegiatan politik, perencanaan
kota, menentukan strategi militer, dan untuk mengadakan perjanjian. Bahkan, di
area sekitar masjid digunakan sebagai tempat tinggal sementara oleh orang-orang
fakir miskin.Saat ini, Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjid al-Aqsa adalah tiga masjid tersuci di dunia.
Penyebaran masjid
Masjid kemudian
dibangun di daerah luar Semenanjung Arab, seiring dengan kaum
Muslim yang bermukim di
luar Jazirah Arab. Mesir menjadi daerah
pertama yang dikuasai oleh kaum Muslim
Arab pada tahun 640. Sejak saat itu, ibu kota Mesir, Kairo dipenuhi dengan masjid. Maka dari itu, Kairo dijuluki sebagai kota seribu menara.
Beberapa masjid di Kairo berfungsi sebagai
sekolah Islam atau madrasah bahkan sebagai rumah sakit.[5] Masjid di Sisilia dan Spanyol tidak menirukan desain arsitektur Visigoth, tetapi
menirukan arsitektur bangsa Moor
Para ilmuwan kemudian memperkirakan bahwa bentuk bangunan pra-Islam kemudian
diubah menjadi bentuk arsitektur Islam ala Andalus dan Magribi, seperti contoh
lengkung tapal kuda di pintu-pintu masjid
Menara
Masjid Raya Xi'an di Xi'an, Cina
Masjid pertama di
Cina berdiri pada abad ke 8 Masehi di Xi'an. Masjid
Raya Xi'an, yang terakhir kali di rekonstruksi pada abad ke 18
Masehi, mengikuti arsitektur Cina. Masjid di bagian barat Cina seperti di daerah Xinjiang, mengikuti
arsitektur Arab, dimana di masjid terdapat kubah dan menara. Sedangkan, di
timur Cina, seperti di daerah
Beijing, mengandung arsitektur Cina. Masjid mulai masuk di daerah India pada abad ke 16 semasa kerajaan Mugal berkuasa. Masjid di India mempunyai karakteristik arsitektur masjid yang lain, seperti kubah yang berbentuk seperti bawang. Kubah jenis ini dapat dilihat di Masjid Jama, Delhi.
Masjid pertama kali didirikan di Kesultanan Utsmaniyah pada abad ke 11 Masehi, dimana pada saat itu orang-orang Turki mulai masuk agama Islam. Beberapa masjid awal di Turki adalah Aya Sofya, dimana pada zaman Bizantium, bangunan Aya Sofya merupakan sebuah katedral. Kesultanan Utsmaniyah memiliki karakteristik arsitektur masjid yang unik, terdiri dari kubah yang besar, menara dan bagian luar gedung yang lapang. Masjid di Kesultanan Usmaniyah biasanya mengkolaborasikan tiang-tiang yang tinggi, jalur-jalur kecil di antara shaf-shaf, dan langit-langit yang tinggi, juga dengan menggabungkan mihrab dalam satu masjid. Sampai saat ini, Turki merupakan rumah dari masjid yang berciri khas arsitektur Utsmaniyah.
Secara bertahap, masjid masuk ke beberapa bagian di Eropa. Perkembangan jumlah masjid secara pesat mulai terlihat seabad yang lalu, ketika banyak imigran Muslim yang masuk ke Eropa. Kota-kota besar di Eropa, seperti München, London dan Paris memilki masjid yang besar dengan kubah dan menara. Masjid ini biasanya terletak di daerah urban sebagai pusat komunitas dan kegiatan sosial untuk para muslim di daerah tersebut. Walaupun begitu, seseorang dapat menemukan sebuah masjid di Eropa apabila di sekitar daerah tersebut ditinggali oleh kaum Muslim dalam jumlah yang cukup banyak. Masjid pertama kali muncul di Amerika Serikat pada awal abad ke 20. Masjid yang pertama didirikan di Amerika Serikat adalah di daerah Cedar Rapids, Iowa yang dibangun pada kurun akhir 1920an. Bagaimanapun, semakin banyak imigran Muslim yang datang ke Amerika Serikat, terutama dari Asia Selatan, jumlah masjid di Amerika Serikat bertambah secara drastis. Dimana jumlah masjid pada waktu 1950 sekitar 2% dari jumlah masjid di Amerika Serikat, pada tahun 1980, 50% jumlah masjid di Amerika Serikat didirikan.
Perubahan tempat ibadah menjadi masjid
Masjid
Ayasofya, dahulu merupakan gereja
Menurut sejarawan Muslim, sebuah kota yang ditaklukkan tanpa perlawanan dari
penduduknya, maka pasukan Muslim
memperbolehkan penduduk untuk tetap mempergunakan gereja dan sinagog mereka. Tapi, ada
beberapa gereja dan sinagog yang beralih fungsi menjadi sebuah masjid dengan
persetujuan dari tokoh agama setempat. Misal pada perubahan fungsi Masjid
Umayyah, dimana khalifah Bani Umayyah, Abdul Malik mengambil gereja Santo
Yohannes pada tahun 705 dari Umat Kristiani.
Kesultanan
Utsmaniyah juga
melakukan alih fungsi terhadap beberapa gereja, biara dan kapel di Istanbul, termasuk gereja
terbesar Ayasofya yang diubah
menjadi masjid, setelah kejatuhan kota Konstantinopel pada tahun
1453 oleh Muhammad al-Fatih.
Beberapa masjid lainnya juga didirikan di daerah suci milik Yahudi dan Kristen, seperti di Yerusalem. Penguasa
Muslim di India juga membangun masjid hanya untuk memenuhi tugas mereka di
bidang agama.Sebaliknya, masjid juga dialih fungsikan menjadi tempat ibadah yang lain, seperti gereja. Hal ini dilakukan oleh umat Kristiani di Spanyol yang mengubah fungsi masjid di selatan Spanyol menjadi katedral, mengikuti keruntuhan kekuasaan Bani Umayyah di selatan Spanyol. Masjid Agung Kordoba sekarang dialih fungsikan menjadi sebuah gereja. Beberapa masjid di kawasan Semenanjung Iberia, Eropa Selatan dan India juga dialih fungsikan menjadi gereja atau pura setelah kekuasaan Islam tidak berkuasa lagi.
Fungsi keagamaan
Ibadah
Artikel
utama untuk bagian ini adalah: Salat
Semua muslim yang
telah baligh atau dewasa harus menunaikan salat lima kali sehari.
Walaupun beberapa masjid hanya dibuka pada hari Jumat, tapi masjid yang lainnya
menjadi tempat salat sehari-hari. Pada hari Jumat, semua muslim laki-laki yang
telah dewasa diharuskan pergi ke masjid untuk menunaikan salat ke masjid,
berdasarkan Surah
Al-Jumu’ah ayat 9:
“
|
”
|
|
Umat
Muslim sedang melakukan salat di Masjid Umayyah
Salat jenazah,
biasanya juga diadakan di masjid. Salat jenazah dilakukan untuk muslim yang
telah meninggal, dengan dipimpin seorang imam. Salat jenazah dilakukan di area
sektar masjid. Ketika gerhana matahari muncul, kaum Muslimin juga mengadakan
salat khusuf untuk mengingat kebesaran Allah.
Pada dua hari raya atau 'idain,yaitu Idul Fitri dan Idul Adha umat Muslim juga melakukan salat.
Biasanya, beberapa masjid kecil di daerah Eropa atau Amerika akan menyewa
sebuah gedung pertemuan untuk menyelenggarakan salat 'Id Di Indonesia, Salat 'Id
biasa dilakukan di lapangan terbuka yang bersih dan masjid sekitar.
Kegiatan bulan Ramadan
Masjid, pada bulan Ramadan, mengakomodasi umat Muslim untuk beribadah pada bulan Ramadan. Biasanya, masjid akan sangat ramai di minggu pertama Ramadan. Pada bulan Ramadan, masjid-masjid biasanya menyelenggarakan acara pengajian yang amat diminati oleh masyarakat. Tradisi lainnya adalah menyediakan iftar, atau makanan buka puasa. Ada beberapa masjid yang juga menyediakan makanan untuk sahur. Masjid-masjid biasanya mengundang kaum fakir miskin untuk datang menikmati sahur atau iftar di masjid. Hal ini dilakukan sebagai amal shaleh pada bulan Ramadan.
Pada malam hari setelah salat Isya digelar, umat Muslim disunahkan untuk melaksanakankan salat Tarawih berjamaah di masjid. Setelah salat Tarawih, ada beberapa orang yang akan membacakan Al-Qur'an.[13] Pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan, masjid-masjid besar akan menyelenggarakan I'tikaf, yaitu sunnah Nabi Muhammad saw. untuk berdiam diri di Masjid ( mengkhususkan hari-hari terakhir ramadan guna meningkatkan amal ibadah ) dan memperbanyak mengingat Allah swt.
Masjid, pada bulan Ramadan, mengakomodasi umat Muslim untuk beribadah pada bulan Ramadan. Biasanya, masjid akan sangat ramai di minggu pertama Ramadan. Pada bulan Ramadan, masjid-masjid biasanya menyelenggarakan acara pengajian yang amat diminati oleh masyarakat. Tradisi lainnya adalah menyediakan iftar, atau makanan buka puasa. Ada beberapa masjid yang juga menyediakan makanan untuk sahur. Masjid-masjid biasanya mengundang kaum fakir miskin untuk datang menikmati sahur atau iftar di masjid. Hal ini dilakukan sebagai amal shaleh pada bulan Ramadan.
Pada malam hari setelah salat Isya digelar, umat Muslim disunahkan untuk melaksanakankan salat Tarawih berjamaah di masjid. Setelah salat Tarawih, ada beberapa orang yang akan membacakan Al-Qur'an.[13] Pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan, masjid-masjid besar akan menyelenggarakan I'tikaf, yaitu sunnah Nabi Muhammad saw. untuk berdiam diri di Masjid ( mengkhususkan hari-hari terakhir ramadan guna meningkatkan amal ibadah ) dan memperbanyak mengingat Allah swt.
Amal
Rukun ketiga dalam Rukun Islam adalah zakat. Setiap muslim yang mampu wajib
menzakati hartanya sebanyak 2.5% dari jumlah hartanya. Masjid, sebagai pusat
dari komunitas umat Islam, menjadi tempat penyaluran zakat bagi yatim piatu dan fakir miskin. Pada saat Idul Fitri, masjid
menjadi tempat penyaluran zakat
fitrah dan membentuk panitia amil zakat.Panitia zakat, biasanya di bentuk secara lokal oleh orang-orang atau para jemaah yang hidup di sekitar lingkungan masjid. Begitu pula dalam pengelolaannya. Namun, untuk masjid-masjid besar seperti di pusat kota, biasanya langsung ditangani oleh pemerintah daerah setempat.
Fungsi sosial
Masjid
di Martapura pada masa penjajahan. Masjid di banyak kota di Indonesia menjadi
bagian tidak terpisahkan dari alun-alun.
Pusat kegiatan masyarakat
Banyak pemimpin
Muslim setelah wafatnya Nabi
Muhammad saw, berlomba-lomba untuk membangun masjid. Seperti kota Mekkah dan Madinah yang berdiri di
sekitar Masjidil
Haram dan Masjid Nabawi, kota Karbala juga dibangun di dekat makam Husain bin Ali. Kota Isfahan, Iran dikenal dengan Masjid Imam-nya yang menjadi pusat kegiatan masyarakat.
Pada akhir abad ke-17, Syah Abbas I dari dinasti Safawi di Iran mengubah kota Isfahan
menjadi salah satu kota terbagus di dunia dengan membangun Masjid Syah dan
Masjid Syaikh Lutfallah di pusat kota. Ini menjadikan kota Isfahan memiliki
lapangan pusat kota yang terbesar di dunia. Lapangan ini berfungsi sebagai pasar bahkan tempat olahraga.[18]Masjid di daerah Amerika Serikat dibangun dengan sangat sering. Masjid biasa digunakan sebagai tempat perkumpulan umat Islam. Biasanya perkembangan jumlah masjid di daerah pinggiran kota, lebih besar dibanding di daerah kota. Masjid dibangun agak jauh dari pusat kota.
Pendidikan
Madrasah
Ulugh Beg, yang termasuk dalam kompleks masjid di Samarkand, Uzbekistan
Fungsi utama masjid
yang lainnya adalah sebagai tempat pendidikan. Beberapa
masjid, terutama masjid yang didanai oleh pemerintah, biasanya menyediakan
tempat belajar baik ilmu keislaman maupun ilmu umum. Sekolah ini memiliki
tingkatan dari dasar sampai menengah, walaupun ada beberapa sekolah yang
menyediakan tingkat tinggi. Beberapa masjid biasanya menyediakan pendidikan
paruh waktu, biasanya setelah subuh, maupun pada sore hari. Pendidikan di
masjid ditujukan untuk segala usia, dan mencakup seluruh pelajaran, mulai dari
keislaman sampai sains. Selain itu, tujuan
adanya pendidikan di masjid adalah untuk mendekatkan generasi muda kepada
masjid. Pelajaran membaca Qur'an
dan bahasa Arab sering sekali
dijadikan pelajaran di beberapa negara berpenduduk Muslim di daerah luar Arab,
termasuk Indonesia. Kelas-kelas
untuk mualaf, atau orang yang baru masuk Islam juga disediakan di
masjid-masjid di Eropa dan Amerika Serikat, dimana
perkembangan agama Islam melaju dengan sangat pesat.[20] Beberapa masjid juga menyediakan
pengajaran tentang hukum Islam secara mendalam. Madrasah, walaupun letaknya
agak berpisah dari masjid, tapi tersedia bagi umat Islam untuk mempelajari ilmu
keislaman.
Kegiatan dan pengumpulan dana
Masjid juga menjadi
tempat kegiatan untuk mengumpulkan dana. Masjid juga sering mengadakan bazar, dimana umat Islam dapat membeli
alat-alat ibadah maupun buku-buku Islam. Masjid juga menjadi tempat untuk akad nikah, seperti tempat ibadah agama lainnya.Masjid tanah liat di Djenné, Mali, secara tahunan mengadakan festival untuk merekonstruksi dan membenah ulang masjid.
Masjid dan politik
Di penghujung abad
ke-20, peranan masjid sebagai tempat berpolitik mulai meningkat. Saat ini,
partisipasi kepada masyarakat mulai menjadi agenda utama masjid-masjid di
daerah Barat. Karena melihat
masyarakat sekitar adalah penting, masjid-masjid digunakan sebagai tempat
dialog dan diskusi damai antara umat Islam dengan non-Muslim.
Masjid
Raya Paris
Bantuan
Negara yang dimana
jumlah penduduk Muslimnya sangat sedikit, biasanya turut membantu dalam hal-hal
masyarakat, seperti misalnya memberikan fasilitas pendaftaran pemilih untuk
kepentingan pemilu.[21] Pendaftaran pemilih ini melibatkan
masyarakat Islam yang tinggal di sekitar Masjid. Beberapa masjid juga sering
berpartisipasi dalam demonstrasi, penandatanganan petisi, dan kegiatan politik lainnya.[21]Selain itu, peran masjid dalam dunia politik terlihat di bagian lain di dunia.[22] Contohnya, pada kasus pemboman Masjid al-Askari di Irak. pada bulan Februari 2006 Imam-imam dan khatib di Masjid al-Askari menggunakan masjid sebagai tempat untuk menyeru pada kedamaian di tengah kerusuhan di Irak.[23]
Konflik sosial
Masjid
kadang-kadang menjadi sasaran kemarahan umat non-Muslim. Kadangkala kasus
persengketan terjadi di beberapa daerah dimana umat Islam menjadi minoritas di
daerah tersebut.Sebagai contoh kongkrit adalah kasus di Masjid Babri. Masjid Babri yang terletak di Mumbai, India menjadi masalah sengketa lahan antara masyarakat penganut Hindu dan masyarakat Muslim. Hal ini dikarenakan Masjid Babri berdiri di daerah keramat Mandir.[24] Sebelum sebuah kesepakatan dibuat, masyarakat dan aktivis Hindu berjumlah 75000 massa menghancurkan bangunan Masjid Babri pada 6 Desember 1992.
Selain itu, masjid juga sering menjadi tempat pengejekan dan penyerbuan terhadap umat Muslim setelah terjadinya peristiwa 11 September.[25] Lebih dari itu, Liga Yahudi diketahui berencana mengebom King Fahd Mosque di Culver City, California.[26] Masjid Hassan Bek di Palestina menjadi objek penyerbuan kaum Yahudi Israel kepada Muslim Arab.[27][28][29]
Pengaruh Saudi
Artikel
utama untuk bagian ini adalah: Wahabi
Walaupun Arab Saudi telah berperan
dalam membangun masjid sejak awal abad ke-20, tetapi pada pertengahan abad
ke-20, Arab Saudi menjadi negara
yang paling banyak mendukung atau mendonasikan pembangunan masjid di seluruh
dunia.[30] Pada awal 1980-an, pemerintah Arab Saudi, dibawah
kepemimpinan Khaled dan Fahd mendonasikan biaya untuk pembangunan
masjid di beberapa bagian di dunia. Dana sebesar 45 miliar dolar telah
dihabiskan untuk membangun masjid di seluruh dunia. Koran Ainul Yaqin di
Arab Saudi mencatat bahwa pemerintah Arab Saudi telah
membangun setidaknya 1500 masjid dan lebih dari 2000 pusat Islam di seluruh
dunia.[31] Di Amerika Serikat dan Italia, masjid dan pusat pendidikan Islam telah berdiri di California dan Roma. Proyek tersebut adalah investasi
terbesar bagi pemerintah Arab Saudi.
Agama Hindu
Pura adalah istilah untuk tempat
ibadah agama Hindu di Indonesia. Pura di Indonesia terutama
terkonsentrasi di Bali sebagai pulau yang
mempunyai mayoritas penduduk penganut agama Hindu.
Kata "Pura" sesungguhnya berasal dari
akhiran bahasa
Sanskerta (-pur, -puri, -pura, -puram, -pore), yang artinya
adalah kota, kota berbenteng, atau kota dengan menara atau istana. Dalam perkembangan
pemakaiannya di Pulau Bali, istilah
"Pura" menjadi khusus untuk tempat ibadah; sedangkan istilah "Puri"
menjadi khusus untuk tempat tinggal para raja dan bangsawan.
Tata letak
Pelinggih Meru berbentuk atap bersusun tinggi serupa pagoda ini adalah salah satu ciri khas
arsitektur pura.
Tidak seperti candi atau kuil Hindu di India yang berupa bangunan tertutup, pura
dirancang sebagai tempat ibadah di udara terbuka yang terdiri dari beberapa
lingkungan yang dikelilingi tembok. Masing-masing lingkungan ini dihubungkan
dengan gerbang atau gapura yang penuh berukiran indah.
Lingkungan yang dikelilingi tembok ini memuat beberapa bangunan seperti pelinggih
yaitu tempat suci bersemayam hyang, meru
yaitu menara dengan atap bersusun, serta bale (pendopo atau paviliun). Struktur tempat suci pura mengikuti
konsep Trimandala, yang memiliki tingkatan pada derajat kesuciannya, yakni:
- Nista mandala (Jaba pisan): zona
terluar yang merupakan pintu masuk pura dari lingkungan luar. Pada zona
ini biasanya berupa lapangan atau taman yang dapat digunakan untuk
kegiatan pementasan tari atau tempat persiapan dalam melakukan berbagai
upacara keagamaan.
- Madya mandala (Jaba tengah): zona
tengah tempat aktivitas umat dan fasilitas pendukung. Pada zona ini
biasanya terdapat Bale Kulkul, Bale Gong (Bale gamelan), Wantilan
(Bale pertemuan), Bale Pesandekan, dan Perantenan.
- Utama mandala (Jero): yang merupakan zona paling
suci di dalam pura. Di dalam zona tersuci ini terdapat Padmasana, Pelinggih
Meru, Bale Piyasan, Bale Pepelik, Bale Panggungan, Bale Pawedan, Bale
Murda, dan Gedong Penyimpenan.
Meskipun demikian tata letak untuk zona Nista mandala
dan Madya mandala kadang tidak mutlak seperti demikian, karena beberapa
bangunan seperti Bale Kulkul, atau Perantenan atau dapur pura dapat pula
terletak di Nista mandala.
Pada aturan zona tata letak pura maupun puri (istana) di Bali, baik gerbang Candi
bentar maupun Paduraksa merupakan satu kesatuan rancang arsitektur. Candi
bentar merupakan gerbang untuk lingkungan terluar yang membatasi kawasan luar
pura dengan Nista mandala zona terluar kompleks pura. Sedangkan gerbang
Kori Agung atau Paduraksa digunakan sebagai gerbang di lingkungan dalam pura,
dan digunakan untuk membatasi zona Madya mandala dengan Utama mandala
sebagai kawasan tersuci pura Bali. Maka disimpulkan baik untuk kompleks pura
maupun tempat tinggal bangsawan, candi bentar digunakan untuk lingkungan
terluar, sedangkan paduraksa untuk lingkungan dalam.
Jenis Pura
Terdapat beberapa jenis pura yang berfungsi khusus
untuk menggelar beberapa ritual keagamaan Hindu dharma, sesuai penanggalan
Bali.
- Pura Kahyangan Jagad: pura yang terletak di daerah
pegunungan. Dibangun di lereng gunung, pura ini sesuai dengan kepercayaan
Hindu Bali yang memuliakan tempat yang tinggi sebagai tempat bersemayamnya
para dewa dan hyang.
- Pura Segara: pura yang terletak di tepi
laut. Pura ini penting untuk menggelar ritual khusus seperti upacara Melasti.
- Pura Desa: pura yang terletak dalam
kawasan desa atau perkotaan, berfungsi sebagai pusat kegiatan keagamaan
masyarakat Hindu dharma di Bali.
Sad Kahyangan
Sad Kahyangan
atau Sad Kahyangan Jagad, adalah enam pura utama yang menurut
kepercayaan masyarakat Bali merupakan sendi-sendi pulau Bali. Masyarakat Bali
pada umumnya menganggap pura-pura berikut sebagai Sad Kahyangan:
- Pura Besakih di Kabupaten
Karangasem.
- Pura Lempuyang Luhur di Kabupaten
Karangasem.
- Pura Goa Lawah di Kabupaten
Klungkung.
- Pura Uluwatu di Kabupaten Badung.
- Pura Batukaru di Kabupaten Tabanan.
- Pura Pusering Jagat (Pura Puser Tasik) di Kabupaten
Gianyar.
Selain pura-pura Sad Kahyangan tersebut di atas, masih
banyak pura-pura di lainnya di berbagai tempat di pulau Bali, sesuai salah satu
julukannya Pulau Seribu Pura.
Pura
Besakih adalah komplek pura utama di
Pulau Bali, dan merupakan pusat kegiatan dari seluruh pura yang ada di Bali.
Pura Besakih terletak di Desa Besakih, Kecamatan Rendang
Kabupaten Karangasem,
Bali, Indonesia.
Salah-satu pura terkenal lainnya adalah Pura Tanah Lot di Desa
Beraban, Kecamatan Kediri,
Kabupaten Tabanan.
Di Tanah Lot terdapat dua buah pura yang terletak di atas tebing batu besar,
yang merupakan tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut.
Agama Kristen
Gereja
Gereja (bahasa Portugis: igreja dan bahasa Yunani: εκκλησία (ekklêsia)) adalah suatu kata bahasa Indonesia yang berarti suatu perkumpulan atau lembaga dari penganut Kristiani. Istilah Yunani ἐκκλησία, yang muncul dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen biasanya diterjemahkan sebagai "jemaat". Istilah ini muncul dalam 2 ayat dari Injil Matius, 24 ayat dari Kisah Para Rasul, 58 ayat dari surat Rasul Paulus, 2 ayat dari Surat kepada Orang Ibrani, 1 ayat dari Surat Yakobus, 3 ayat dari Surat Yohanes yang Ketiga, dan 19 ayat dari Kitab Wahyu.
Agama Kristen
Gereja
Gereja (bahasa Portugis: igreja dan bahasa Yunani: εκκλησία (ekklêsia)) adalah suatu kata bahasa Indonesia yang berarti suatu perkumpulan atau lembaga dari penganut Kristiani. Istilah Yunani ἐκκλησία, yang muncul dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen biasanya diterjemahkan sebagai "jemaat". Istilah ini muncul dalam 2 ayat dari Injil Matius, 24 ayat dari Kisah Para Rasul, 58 ayat dari surat Rasul Paulus, 2 ayat dari Surat kepada Orang Ibrani, 1 ayat dari Surat Yakobus, 3 ayat dari Surat Yohanes yang Ketiga, dan 19 ayat dari Kitab Wahyu.
Etimologi
Gereja berasal dari bahasa Portugis: igreja,
yang berasal dari bahasa Yunani: εκκλησία (ekklêsia) yang berarti
dipanggil keluar (ek= keluar; klesia dari kata kaleo=
memanggil); kumpulan orang yang dipanggil ke luar dari dunia memiliki beberapa
arti:
- Arti pertama ialah 'umat', atau lebih tepat,
'persekutuan' orang Kristen. Arti ini diterima sebagai arti pertama bagi
orang Kristen. Jadi, gereja pertama-tama bukanlah sebuah
gedung.
- Arti kedua adalah sebuah perhimpunan atau
pertemuan ibadah umat Kristen. Bisa bertempat di rumah kediaman, lapangan,
ruangan di hotel, maupun tempat rekreasi.
- Arti ketiga ialah mazhab (aliran) atau denominasi dalam agama Kristen. Gereja Katolik, Gereja Protestan, dan lain-lain.
- Arti keempat ialah lembaga (administratif) daripada
sebuah mazhab Kristen. Contoh kalimat “Gereja menentang perang Irak”.
- Arti terakhir dan juga arti umum adalah sebuah “rumah
ibadah” umat Kristen, di mana umat bisa berdoa atau bersembahyang.
Gereja (untuk arti yang pertama) terbentuk 50 hari
setelah kebangkitan Yesus Kristus pada hari raya Pentakosta, yaitu ketika Roh
Kudus yang dijanjikan Allah diberikan kepada semua yang
percaya pada Yesus Kristus.
Gereja Katolik (Ritus Latin/Barat) dan Gereja Ortodoks (Ritus Oriental/Timur) di Indonesia biasanya tidak terbagi-bagi menurut denominasi sebagai mana hal nya yang ada pada gereja-gereja Protestan/Pentakosta. Karena gereja Protestan dan aliran Pentakosta terbagi-bagi menjadi unsur gereja yang lebih kecil maka gereja-gereja Kristen Protestan (dan Pentakosta) memiliki banyak cabang bahkan disetiap daerahnya. Gereja-gereja tersebut dapat diklasifikasikan menurut ajaran teologi, kelompok etnis, bahasa pengantar, atau gabungan dari ketiganya.
Gereja
Katolik
Gereja
Katolik merupakan
gereja yang memiliki persekutuan dengan Paus atau Uskup Roma yang memegang
otoritas tertinggi bersama Dewan Uskup. Gereja Katolik terdiri atas dua ritus
yaitu ritus
Latin dan
ritus-ritus Timur. Karena secara umum Gereja Katolik di Indonesia berasal dari
Misi Portugis dan Spanyol, Gereja Katolik di Indonesia pada
umumnya memiliki ritus Latin. Secara umum, Gereja Katolik di Indonesia terbagi
ke dalam 37 Keuskupan yang dikelompokan ke dalam 10 Provinsi Gerejani ditambah
dengan 1 Ordinariat Militer yang dapat dilihat pada halaman daftar
keuskupan di Indonesia. Adapun keuskupan-keuskupan tersebut sebuah organisasi koordinatif yang
disebut Konferensi Waligereja Indonesia yang bersifat sejajar dengan para uskup di Indonesia.
Gereja
Protestan
Berikut beberapa
gereja Protestan yang ada di Indonesia. Cabang/pemekaran/pecahan dari suatu
gereja ditandai dengan sub-bagian.
Gereja Kesukuan/Kedaerahan
Banyak jenis atau
cabang gereja yang ada di Indonesia (di level provinsi) merupakan gereja yang
bersifat kesukuan atau kedaerahan tertentu. Hal ini terjadi karena adanya
politik gospel masa lalu oleh pihak Penjajah (Portugal ataupun Belanda) yang memakai taktik pendekatan
suku.Gereja kesukuan/kedaerahan ini berciri kedaerahan atau kesukuan tertentu menurut adat istiadat daerah setempat, yang mana merupakan tempat Gereja tersebut pertama didirikan, namun Gereja-gereja ini tetap terbuka bagi suku lain (adapula gereja yang tertutup untuk suku lain, namun kemungkinannya sangat kecil)
Gereja tersebut antara lain:
- Gereja Kristen Jawa - GKJ (memakai
adat Jawa)
- Gereja Kristen di Sumatera Bagian Selatan - GKSBS (memakai adat Jawa dan Melayu)
- Greja Kristen Jawi Wetan - GKJW
(memakai adat Jawa)
- Gereja Masehi Injili di Minahasa - GMIM (memakai adat Minahasa)
- Huria Kristen Batak Protestan - HKBP (memakai adat suku Batak Toba)
- Gereja Toraja - GT (Memakai adat Toraja)
- Gereja Batak Karo Protestan - GBKP
(memakai adat suku Batak Karo)
- Gereja Kristen Protestan Simalungun - GKPS (memakai adat suku Batak
Simalungun)
- Huria Kristen Indonesia - HKI
- Banua Niha Keriso Protestan - BNKP
(memakai adat Nias)
- Orahua Niha Keriso Protestan - ONKP (memakai adat Nias)
- Gereja Kristen Kalam Kudus - GKKK
(Tionghoa)
- Gereja Kebangunan Kalam Allah - GKKA (Tionghoa)
- Gereja Kristen Pasundan - GKP
(memakai adat Sunda)
- Gereja Kristen Rejang - GKR1 (memakai adat Suku Rejang, tertutup bagi suku-suku lainnya)
- Gereja Kristen Injili Indonesia - (GKII melayani suku Anak Dalam dan orang-orang pribumi (bumi
putera) seperti Rejang dan Lembak di sebagian besar Bengkulu dan sebagian Sumatera Selatan)
Catatan kecil
- Catatan 1: Gereja Kristen Rejang merupakan
gereja kesukuan yang tertutup bagi suku lain di luar suku yang
bersangkutan dikarenakan gereja itu memiliki privasi dalam hal
keanggotaan.
Menurut Denominasi
Pembagian
Gereja-gereja beraliaran Protestanisme di Indonesia menurut denominasinya
yaitu:
Gereja Reformasi atau Calvinis
- Gereja Protestan di Indonesia - GPI dengan dua belas Gereja Bagian Mandiri (GBM) dalam lingkup
GPI:
- Gereja Masehi Injili di Minahasa - GMIM
- Gereja Masehi Injili di Sangihe Talaud - GMIST
- Gereja Protestan Maluku - GPM
- Gereja Masehi Injili di Timor
- Gereja Protestan di Indonesia
bagian Barat - GPIB
- Gereja Protestan Indonesia di Donggala - GPID
- Gereja Protestan Indonesia di
Buol Toli-Toli - GPIBT
- Gereja Protestan Indonesia di Gorontalo - GPIG
- Gereja Kristen Luwuk Banggai - GKLB
- Gereja Protestan Indonesia di Papua - GPI Papua
- Gereja Protestan Indonesia
Banggai Kepulauan GPIBK
- Indonesian Ecumenical
Christianity Church - IECC
- Gereja Masehi Injili di Talaud - GERMITA
- Gereja Batak Karo Protestan - GBKP
- Gereja Kristen Indonesia - GKI
- Gereja Kristen Indonesia Sumatera Utara - GKI SUMUT
- Gereja Kristen di Sumatera Bagian Selatan - GKSBS
- Gereja Kristen Pasundan - GKP
- Gereja Kristen Jawa - GKJ
- Gereja Kristen Jawa Tengah Utara - GKJTU
- Gereja Kristen Jawi Wetan - GKJW
- Gereja Kristen Sulawesi Tengah - GKST
- Gereja Kristen Sulawesi Barat - GKSB
- Gereja Kristen Sulawesi Selatan - GKSS
- Gereja Protestan di Sulawesi Tenggara - GEPSULTRA
- Gereja Protestan Indonesia di Luwu - GPIL
- Gereja Kristen Sumba - GKS
- Gereja Kristen Injili di Tanah Papua - GKI di Tanah Papua
- Gereja Kristus
- Gereja Kristus Yesus - GKY
- Gereja Reformed Injili Indonesia - GRII
- dll.
Gereja
Lutheran (Evangelikel Lutheran)
- Gereja Huria Kristen Batak Protestan -
Gereja HKBP
- Gereja Kristen Protestan Simalungun -
GKPS
- Gereja Kristen Protestan Angkola -
GKPA
- Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi
- GKPD
- Gereja Kristen Protestan Indonesia - GKPI
- Gereja Kristen Protestan Mentawai - GKPM
- Gereja Kristen Protestan Indonesia - GKPI
- Gereja Kristen Rejang - GKR
- Huria Kristen Indonesia - HKI
- Banua Niha Keriso Protestan - BNKP
- Gereja Kalimantan Evangelis - GKE
Gereja-gereja Methodis
Gereja-gereja Menonit
- Gereja Kristen Muria Indonesia - GKMI
- Gereja Injili di Tanah Jawa - GITJ
Gereja-gereja Pentakosta - karismatik
- Gereja Pusat Pantekosta Indonesia (GPPI)
- Gereja
Isa Almasih
- Gereja Berita Injil
- Gereja Bethany Indonesia - Bethany
- Gereja Bethel Injil Sepenuh - GBIS
- Gereja Bethel Indonesia - GBI /
Bethel
- Gereja Bethel Tabernakel - GBT
- Gereja Bukit Zaitun - GBZ
- Gereja
Duta Injil
- Gereja Injili Sepenuh Indonesia - IFGF GISI
- Gereja Kemenangan Iman
Indonesia - GKII
- Gereja Mawar Sharon - GMS
- Gereja Pantekosta di Indonesia - GPdI
- Gereja Pentakosta Indonesia
- Gereja Rumah Doa Segala Bangsa - Gereja RDSB
- Gereja Sidang-Sidang Jemaat Allah (Assemblies of God)
- Gereja Tiberias Indonesia - GTI /
Tiberias
- Gereja Yesus Kristus Tuhan
(Abbalove Ministries)
- Charismatic Worship Service - CWS
- dll.
Gereja
Baptis
- Gereja Baptis Independen
- Gereja Baptis di Papua
- Gereja Kristen Baptis Jakarta
- Gereja Perhimpunan Baptis
Injili Indonesia
- Kerapatan Gereja Baptis
Indonesia
- Gereja Baptis Indonesia
Gereja non-denominasi
- Gereja Yesus Sejati
- dll.
Lain-lain
- Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (Gereja Advent)
- Gereja Injili Karo Indonesia(GIKI)
- Bala
Keselamatan
- dll
Gereja
Ortodoks
Gereja
Ortodoks adalah
kelompok Kristen/Gereja pendatang yang paling mutakhir di Indonesia. Namun,
menurut penelitian dari pakar-pakar sejarah dan arkeologi lama, sebetulnya Gereja
Ortodoks ini justru adalah gereja yang pertama hadir dan datang ke Indoneia
yang ditandai dengan/melalui kehadiran Gereja Nestorian yang merupakan corak gereja Asiria di daerah Fansur (Barus), di wilayah Mandailing, Sumatera Utara. Namun menurut A.J. Butler M.A.,
kata Fahsûr seharusnya ditulis Mansûr, yaitu sebuah negara pada zaman kuno yang
terdapat di Barat Laut India, terletak di sekitar Sungai Indus. Mansur merupakan negara paling
utama yang terkenal di antara orang-orang Arab dalam hal komoditas kamfer
(al-kafur).[1]Tanpa diketahui sebab-sebabnya, Gereja yang kehadirannya diketahui lewat prasasti dari tahun 600-an M ini kemudian hilang begitu saja yang mungkin akibat faktor peperangan dan baru muncul kembali di Indonesia sekitar akhir tahun 1960-an dengan kedatangan Kansiah Orthodox Syria dikota Samarinda. Di negara-negara Eropa Timur,Asia Kecil, Anatolia, Timur Tengah, Asia Selatan dan di India, Gereja Ortodoks telah hadir selama berabad-abad dan tidak pernah hilang seiring zaman berganti, khususnya di Timur Tengah, Gereja ini telah hadir sejak abad pertama ketika kali pertama Gereja Kristen terbentuk oleh para murid Yesus.
Gereja Ortodoks di Indonesia hadir secara resmi tahun 1960 dan pada 1980 gereja ortodoks memiliki nama resmi Gereja Ortodoks Indonesia (GOI), namun baru mendapat izin Departemen Agama pada tahun 2006. Gereja Ortodoks Indonesia di bawah penggembalaan Metropolitan Hilarion, Uskup Gereja Ortodoks Rusia di luar Rusia (ROCOR), namun ada pula yang di bawah penggembalaan Uskup Konstantinos Tsilis, Uskup Gereja Ortodoks Yunani Konstantinopel. Selain itu terdapat Kanisah Ortodoks Siria (KOS) yang bukanlah lembaga gereja. Kehadiran KOS di Indonesia hanya sebatas wacana.
Gereja
lainnya
Selain
Gereja-gereja di atas, ada pula Gereja-gereja lain yang ajarannya sering
dianggap terlalu jauh bedanya dengan Gereja-gereja Kristen yang disebutkan
diatas tadi, gereja-gereja itu antara lain seperti : Gereja Mormon yang memiliki ajaran yang
bertentangan dengan Bible, Saksi Yehuwa atau menara kudus Yehovah, dan Christian Science yang merupakan gerakan restorasi
gereja, (lihat Restorasionisme).
Langganan:
Postingan (Atom)
Instalasi Listrik Garansi (langsung ditempat) Sumatera Utara
Tukang Yang Handal dan berpengalaman 15 tahun Mengapa anda butuh Jasa Instalasi Listrik???? Pengalaman instalasi listrik yang saya miliki...
-
Soal Senimusik 1. Lagu dinyanyikan dari keras ke lembut merupakan pengertian dari tanda dinamik... a. Cressc...
-
Pengertian Radiasi Benda hitam Benda hitam adalah suatu benda yang permukaannya sedemikian sehingga menyerap semua radiasi yang datan...
-
JARINGAN TUMBUHAN Ketika kami membuat preparat sederhana dari lapisan epidermis bawang merah yang kemudian dilihat dibawah mikroskop...