Cerita menurut buku SEJARAH K13 XI/SMA hal 80-81
Ambisi untuk melakukan
monopoli perdagangan dan menguasai berbagai daerah di Nusantara terus dilakukan
oleh VOC. Di samping menguasai berbagai daerah
di Nusantara terus dilakukan oleh VOC. Dengan
politik memecah belah VOC mulai berhasil
menanamkan pengaruhnya di Riau. Kerajaan-kerajaan kecil seperti Siak, Indragiri,
Rokan, dan Kampar
semakin terdesak oleh pemaksaan monopoli dan tindakan sewenang-wenang dari VOC. Oleh karena itu, beberapa kerajaan mulai melancarkan
perlawanan.
Raja Siak
sultan Abdul Jalil Rahmat Syah (1723-1744)
memimpin rakyatnya untuk melawan VOC. Setelah
berhasil merebut Jolor kemudian ia membuat
benteng pertahanan di pulau Bintan. Dari
pertahanan di Pulau Bintan ini pasukan Sultan Abdul
Jalil mengirim pasukan di bawah Komando Raja Lela Muda untuk menyerang Malaka.
Istana
peninggalan kerajaan Siak
Dalam suasana konfrontasi
dengan VOC itu, Sultan Abdul Jalil Rahmat Syeh
wafat. Sebagai gantinya diangkatlah puteranya yang bernama Muhammad Abdul Jalil Muzafar Syah (1746-1760).
Raja ini juga memiliki naluri seperti ayah handanya yang ingin selalu memerangi
VOC di Malaka
dan sebagai komandan perangnya adalah Raja Indra
Pahlawan.
Tahun 1751 berkobar perang melawan VOC. Sebagai strategi menghadapi serangan Raja Siak, VOC berusaha
memutus jalur
perdagangan menuju siak. VOC mendirikan
benteng pertahanan di sepanjang jalur yang menghubungkan Sungai Idragiri, Kampar, sampai pulau Guntung yang berada di Muara
Sungai Siak.
Sultan Siak bersama para panglima dan
penasihat mengatur siasat baru. Disepakati bahwa VOC harus dilawan
dengan tipu daya. Sultan diminta berpura-pura berdamai dengan cara memberikan
hadiah kepada Belanda. Oleh Karena itu, siasat ini dikenal dengan “siasat hadiah sultan”. VOC setuju dengan ajakan
damai ini. Perundingan damai diadakan di loji di Pulau Guntung.
*Menurut Kelompok kami
®LATAR
BELAKANG Rakyat Riau angkat Senjata
àadanya
ambisi untuk melakukan perdagangan dan menguasai berbagai daerah dinusantara
terus dilakukan oleh VOC. Di Samping menguasai Malaka, Voc juga mulai
mengincar Kepulauan
Riau. Dengan politik memecah belah VOC mulai berhasil
menanamkan pengaruhnya di RIAU. Kerajaan Kerajaan kecil seperti Siak,Indragiri,Rokan dan
Kampar
semain terdesak oleh pemaksaan monopoli dan tindakan sewenang-wenang dari Voc.
Oleh karena itu,beberapa kerajaan mulai melancarkan perlawanan
®Proses
àpada tahun 1752-1753
terjadi perang
sengit di pulau Gunung. Dimana benteng VOC di
pulau Gunung
itu berlapis-lapis dan dilengkapi dengan meriam-meriam besar,
sedangkan menimbulkan
kesulitan dari pasuka Siak untuk menembus benteng pertahanan VOC.
®Akhir
è Sultan
segera memberi kode pada anak buah dan Negara menyergap serta membunuh
orang-orang belanda di Loji itu. Siasat perang tersebut tidak terlepas dari
jasa Raja
Indra pahlawan. Oleh karena itu,Raja Indra pahlawan
diangkat sebagai panglima besar kesultalnan Siak dengan gelar
panglima Perang Raja indra pahlawan datuk Lima puluh
® Tokoh tokoh
-
Sultan Siak
-
Raja Indra Pahlawan
®dampak Positif
-
VOC Raja indra pahlawan diangkat sebagai
panglima besar kesultahnan siak
-
Sultan memberantas orang belanda diloji itu
-
Rakyat riau berani memerangi VOC dan mengusir
®dampak negative
-
VOC berusaha
memutus jalur
perdagangan menuju siak
-
politik
etis VOC mulai berhasil menanamkan pengaruhnya
di Riau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar