Musik Nusantara
A.
PENGERTIAN MUSIK NUSANTARA
Musik Nusantara adalah musik yang
berkembang di seluruh wilayah kepulauan dan merupakan kebiasaan turun menurun
yang masih dijalankan dalam masyarakat. Musik Nusantara tersebar hamper
diseluruh pelosok negeri dan masing-masing daerah mempunyai ciri khas yang
berbeda.
B.
FUNGSI MUSIK
1.
Sebagai media pendidikan
Dalam proses belajar, musik sangat
berperan dalam pembentukan berfikir kreatif, sebagai media pendidikan lagu-lagu
dan musik nusantara harus dapat menanamkan jiwa dan budi pekerti yang luhur,
misalnya : keagungan Tuhan, cinta orang tua, cinta tanah air dan perilaku yang
baik lainnya.
2.
Sebagai media Hiburan
Dalam media hiburan, musik nusantar
menempati ruang yang paling luas. Baik dari musikdaerah sampai musik modern,
telah banyak digunakan manusia sebagai sarana rekreatif untuk melepas kecapekan
atau kepenatan hidup sehari-hari,.
3.
Sebagai media Apresiasi
Musik seni adalah musik yang
dinikmati semata-mata karena unsur keindahannya. Musik yang digunakan sebagai
media apresiasi di wilayah nusantara sebagian besar masih berkisar pada
lagu-lagu seriosa. Dikarenakan masih kurangnya apresiasi masyarakat Indonesia
terhadap musik seni barat.
C.
RAGAM MUSIK NUSANTARA
1.
Musik Daerah
Musik daerah biasanya dinyanyikan
pada saat upacara adat. Ciri-ciri musik daerah adalah :
a.
Bahasa dan gaya sesuai dengan gaya daerah setempat.
b.
Mengandung unsur kerakyatan dan kebersamaan
c.
Bentuk dan pola serta susunan melodi masih sederhana dan mudah dikuasai oleh
masyarakat daerah setempat.
d.
Contoh lagu daerah : Cublak-cublak suweng, Gubdul-gundul Pacul, Bubuy
Bulan, Kicir-kicir, Buka Pintu, Goro-gorone, O Ni Keke, Si Patokaan,
Butet.dan lain-lain
2. Musik Perjuangan
Pada era ini musik Indonesia lebih
banyak mengambil tema perjuangan, keberanian, semangat dan kebangsaan.
Tema-tema heroik macam ini tentu saja berkaitan dengan kondisi Indonesia saat
itu yang sedang melakukan perjuangan melawan Belanda dan Jepang. Anda pasti
masih hapal dengan lagu ; Maju tak gentar, Bandung lautan api, dll. Lagu-lagu
pada era ini kebanyakan telah dijadikan sebagai lagu Nasional
Ciri-ciri musik perjuangan adalah :
a.
Pada umumnya diciptakan pada masa perjuangan.
b. Isi
syair lagu berisikan tentang semangat juang dalam membela kemerdekaan
c.
Biasanya menggunakan irama yang penuh semangat, dan tidak jarang pada akhir
lagu ditutup dengan semarak (masqulin ending)
d.
Contoh musik perjuangan : Halo-halo Bandung, Maju Tak Gentar, Hari Merdeka,
Bagimu Negeri, Bandung Lautan Api dan lain-lain.
3.
Musik Anak-anak
Ciri ciri musik anak-anak adalah :
a.
Memiliki bentuk yang sederhana
b.
Tema lagu disesuaikan dengan jiwa anak yang masih polos
c.
Bahasa yang digunakan sederhana sehingga mudah dipahami anak-anak
d.
Lompatan nada tidak terlalu jauh
e.
Isi lagu bersifat mendidik kearah positif, misalnya: cinta orang tua,
mengagungkan nama Tuhan, cinta tanah air, lingkungan dan sebagainya.
f.
Contoh musik anak-anak: Balonku Ada Lima, Pok Ame-Ame, Kasih Ibu, Pelangi, dan
lain-lain.
4. Musik Populer
Populer dari kata Pop ( Popular), di
gemari, disenangi masyarakat, musik pop berarti musik yang lagi digemari
dimasyarakat dalam kurun waktu tertentu. Jenis musik ini tidak tahan lama,
mudah hilang dan berganti lagi dengan lagu lagu lain yang baru.
Proses penciptaannya pun biasanya
jarang menggunakan bentuk komposisi ( tertulis ), bentuk lagu , lirik ,
progresi chord, aransemen biasanya juga sederhana, mudah diingat dan sifatnya
menghibur.
Jenis musik popular banyak sekali
misalnya : pop, rock, dangdut, campur sari, keroncong, reggae, rap dll.
Ciri-ciri musik pop adalah :
a. Mengutamakan teknik
penyajian dan kebebasan dalam menggunakan ritme dan jenis instrument
b. Mudah diterima masyarakat
c. Bentuk lagu bebas.
d. Disenangi masyarakat pada kurun
waktu terntu
e.
Contoh musik pop : Tak Ingin Sendiri, Berita Kepada Kawan, Arjuna mencari Cinta
dan sebagainya.
5.
Musik Seriosa
Cirri-ciri musik seriosa :
a.
Banyak menggunakan nada-nada sisipan
b.
Banyak menggunakan perubahan tempo dan dinamik
c.
Dinyanyikan dengan serius dan perasaan yang mendalam
d.
Terkadang ada pergantian nada dasar (modulasi)
6.
Musik Stambul
Ciri-ciri musik stambul adalah :
a.
Birama 4/4
b.
Terdiri dari 16 bar
c.
Merupakan variasi dari keroncong
d.
Muncul pada sekitar permulaan abad ke 20
e.
Contoh misk stambul : Stb Baju Biru, Stb. Merana
7.
Musik Keroncong
Cirri-ciri musik keroncong adalah :
a.
Birama 4/4
b.
Menggunakan alat musik ukulele
c.
Terdiri dari 28 bar
d.
Muncul pada abad ke 1
8. Musik Dangdut
Dangdut merupakan salah satu dari genre
seni musik
yang berkembang di Indonesia. Bentuk musik ini berakar dari musik
Melayu pada tahun 1940-an. Dalam evolusi
menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab
(pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik Indonesia di akhir tahun
1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya
penggunaan gitar
listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an dangdut boleh
dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer,
dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari
keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house
music.Penyebutan nama “dangdut” merupakan
onomatope
dari suara permainan tabla (dalam dunia dangdut disebut gendang saja)
yang khas dan didominasi oleh bunyi dang dan ndut. Nama ini
sebetulnya adalah sebutan sinis dalam sebuah artikel majalah awal 1970-an bagi
bentuk musik melayu yang sangat populer di kalangan masyarakat kelas pekerja
saat itu.
D.
MENGENAL TOKOH-TOKOH MUSIK INDONESIA BESERTA HASIL KARYANYA
1.
Komponis lagu-lagu perjuangan
a. WR.
Supratman
: Indonesia Raya, Ibu Kartini, Di Timur Matahari,
b. Cornel Simanjuntak
: Indonesia Tetap Merdeka, Maju Tak Gentar, Tanah
Tumpah Darahku
c.
H.
Mutahar
: Hari Merdeka, Syukur, Hymne Pramuka
d.
Ismail
Marzuki
: Indonesia Pusaka, Sepasang Mata Bola
e.
Liberty Manik
: Satu Nusa Satu Bangsa, Desaku yang Kucinta,
f.
Ibu
Sud
: Hymne Kemerdekaan, Berkibarlah Benderaku
g.
Daljono
: Bendera Kita, Bambu Runcing
h.
T. Prawit
: Mengheningkan Cipta, Bersatulah
i.
Kusbini
: Bagimu Negeri, Merdeka
j.
A. Simanjuntak
: Bangun Pemudi Pemuda, Indonesia Bersatulah
2.
Komponis lagu-lagu Keroncong
a.
Gesang
: Lgm. Bengawan Solo, Lgm. Ali-Ali
b.
Mardjo Kahar
: Kr. Meratap hati, Stb. Merana
c.
Budiman
BJ
: Kr. Jayalah Indonesia, Lgm. Tanah Kerinduan
d.
S. Padimin
: Kr. Sekuntum Bunga, Kr. Pujaan Tanah Air
e.
Maladi
: Lgm. Tidurlah Intan, Lgm. Di Bawah Bulan Purnama
f.
Ismail
Marzuki
: Lgm. Sampul Surat, Lgm. Bandung Selatan
3.
Komponis lagu-lagu Populer
a.
Riyanto
: Kemuning, Mimpi Sedih, Angin Malam, Mawar Berduri
b.
Koes
Plus
: Kisah Sedih Di Hari Minggu, Cinta, Andaikan Kau Datang
c.
Ebiet G.
Ade
: Berita Kepada Kawan, Lagu untuk Sebuah Nama, Camelia
d.
Iwan
Fals
: Bento, Galang Rambu Anarki, Mata Indah Bola pingpong
e.
Titiek
Puspa
: Bing, Cinta, Satu Dia, Tangis dan Cinta
f.
Is Haryanto
: Sepanjang Jalan Kenangan, Hilang Permataku
g.
Melly Goeslow
: Bunda, Jika, Ada Apa Dengan Cinta
h.
Zainal
Arifin
: Teluk Bayur, Sebiduk Sungai Musi
4.
Komponis lagu-lagu Klasik dan Seriosa
a.
Syaiful
Bahri
: Malam Kenangan, Lagu Untuk Anakku
b.
C. Simanjuntak
: Citra, Mekar Melati, Taufan
c.
Iskandar
: Dahag, Kasih di Ambang Pintu
d.
Ismail Marzuki
: Wanita, Fajar Harapan, Bintang Sejuta
e.
Sancaya
HR
: Rindangnya Cinta, Kembang dan Kumbang
PERKEMBANGAN MUSIK NUSANTARA
A.
Pengertian Musik Nusantara
Musik Nusantara adalah seluruh musik
yang berkembang di Nusantara ini, yang menunjukkan atau menonjolkan ciri
keindonesiaan, baik dalam bahasa maupun gaya melodinya. Musik Nusantara terdiri
dari musik tradisi daerah, musik keroncong, musik dangdut, musik langgam, musik
gambus, musik perjuangan, dan musik pop.
B. Sejarah Musik Nusantara
Terdapat tahapan- tahapan perkembangan musik
Indonesia (nusantara). tahapan tersebut adalah sebagai berikut.
Masa sebelum masuknya pengaruh Hindu- Buddha
Pada masa ini, musik dipakai sebagai bagian dari
kegiatan ritual masyarakat. Dalam beberapa kelompok, bunyi- bunyian yang
dihasilkan oleh anggota badan atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan
magis. Instrumen atau alat musik yang digunakan umumnya berasal dari alam
sekitarnya.
Masa setelah masuknya pengaruh Hindu- Buddha
Pada masa ini, berkembanglah musik- musik istana
(khususnya di Jawa). saat itu, musik tidak hanya dipakai sebagai bagian ritual
saja, tetapi juga dalam kegiatan- kegiatan keistanaan (sebagai sarana hiburan
para tamu raja). Musik istana yang berkembang adalah musik gamelan. Musik
gamelan terdiri dari 5 kelompok, yaitu kelompok balungan, kelompok
blimbingan, kelompok pencon, kelompok kendang,dan kelompok pelengkap.
Masa setelah masuknya pengaruh Islam
Selain berdagang dan menyebarkan agama islam,
para pedagang arab juga memperkenalkan musik mereka. Alat musik mereka berupa
gambus & rebana. dari proses itulah muncul orkes- orkes gambus di nusantara
(Indonesia) hingga saat ini.
Masa Kolonialisme
Masuknya bangsa Barat ke Indonesia juga membawa
pengaruh besar dalam perkembangan musik Indonesia. Para pendatang ini
memperkenalkan berbagai alat musik dari negeri mereka, misalnya biola, selo
(cello), gitar, seruling (flute), dan ukulele. Mereka pun membawa sistem solmisasi
dalam berbagai karya lagu. Itulah masa- masa perkembangan musik modern
Indonesia. Saat itu,para musisi Indonesia menciptakan sajian musik yang
merupakan perpaduan musik barat dan musik Indonesia . Sajian musik itu
dikenal sebagai musik keroncong.
Masa Kini
Seiring dengan masuknya media elektronik ke
Indonesia,masukpula berbagai jenis musik barat, seperti pop, jazz, blues, rock,
dan R&B. demikian pula dengan musik- musik negeri India yang banyak dibawa
melalui film- filmnya. Dari perkembangan ini, terjadi perpaduan antara musik
asing dengan musik Indonesia. Musik India mengalami perpaduan dengan musik
melayu sehingga menghasilkan jenis musik dangdut. Maka, muncul pula berbagai
musisi Indonesia yang beraliran pop, jazz, blues, rock, dan R&B. Berkembang
pula jenis musik yang memadukan unsur kedaerahan Indonesia dengan unsur musik
barat, terutama alat- alat musiknya. Jenis musik ini sering disebut musik
etnis.
C. Fungsi Musik Nusantara
Secara umum, fungsi musik bagi masyarakat
Indonesia antara lain sebagai sarana atau media upacara ritual, media hiburan,
media ekspresi diri, media komunikasi, pengiring tari, dan sarana ekonomi.
Sarana upacara budaya (ritual)
Musik di Indonesia, biasanya berkaitan erat
dengan upacara- upacara kematian, perkawinan, kelahiran, serta upacara
keagamaan dan kenegaraan. Di beberapa daerah, bunyi yang dihasilkan oleh
instrumen atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Oleh karena itu,
instrumen seperti itu dipakai sebagai sarana kegiatan adat masyarakat.
Sarana Hiburan
Dalam hal ini, musik merupakan salah satu cara
untuk menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas harian, serta sebagai sarana
rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga lainnya. Umumnya masyarakat Indonesia
sangat antusias dalam menonton pagelaran musik. Jika ada perunjukan musik di
daerah mereka, mereka akan berbondong- bondongmendatangi tempat pertunjukan
untuk menonton.
Sarana Ekspresi Diri
Bagi para seniman (baik pencipta lagu maupun
pemain musik), musik adalah media untuk mengekspresikan diri mereka. Melalui
musik, mereka mengaktualisasikan potensi dirinya. Melalui musik pula, mereka
mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dan cita- cita tentang diri,
masyarakat, Tuhan, dan dunia.
Sarana Komunikasi
Di beberapa tempat di Indonesia, bunyi- bunyi
tertentu yang memiliki arti tertentu bagi anggota kelompok masyarakatnya.
Umumnya, bunyi- bunyian itu memiliki pola ritme tertentu, dan menjadi
tanda bagi anggota masyarakatnya atas suatu peristiwa atau kegiatan. Alat yang
umum digunakan dalam masyarakat Indonesia adalah kentongan, bedug di masjid,
dan lonceng di gereja.
Pengiring Tarian
Di berbagai daerah di Indonesia, bunyi- bunyian
atau musik diciptakan oleh masyarakat untuk mengiringi tarian- tarian daerah.
Oleh sebab itu, kebanyakan tarian daerah di Indonesia hanya bisa diiringi
olehmusik daerahnya sendiri. Selain musik daerah, musik- musik pop dan dangdut
juga dipakai untuk mengiringi tarian- tarian modern, seperti dansa, poco- poco,
dan sebagainya.
Sarana Ekonomi
Bagi para musisi dan artis professional, musik
tidak hanya sekadar berfungsi sebagai media ekspresi dan aktualisasi
diri. Musik juga merupakan sumber penghasilan. Mereka merekam hasil karya
mereka dalam bentuk pita kaset dan cakram padat (Compact Disk/CD) serta
menjualnya ke pasaran. Dari hasil penjualannya ini mereka mendapatkan
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selain dalam media kaset dan CD.
Para musisi juga melakukan pertunjukan yang dipungut biaya. Pertunjukan tidak
hanya dilakukan di suatu tempat, tetapi juga bisa dilakukan di daerah- daerah
lain di Indonesia ataupun di luar Indonesia.
D. Ragam Musik Nusantara
Ragam musik di Indonesia dapat dibedakan atas
musik tradisi, musik keroncong, musik dangdut, musik perjuangan, dan musik pop.
Musik Daerah/Tradisional
Musik daerah atau musik tradisional adalah musik
yang lahir dan berkembang di daerah- daerah di seluruh Indonesia. Ciri khas
pada jenis musik ini teletak pada isi lagu dan instrumen (alat musiknya). Musik
tradisi memiliki karakteristik khas, yakni syair dan melodinya
menggunakan bahasa dan gaya daerah setempat. Indonesia adalah sebuah negara
yang terdiri dari ribuan pulau yang terbentang dari Papua hingga Aceh. Dari
sekian banyaknya pulau beserta dengan masyarakatnya tersebut lahir,
tumbuh dan berkembang. Seni tradisi yang merupakan identitas, jati diri,
media ekspresi dari masyarakat pendukungnya.
Hampir diseluruh wilayah Indonesia mempunyai seni
musik tradisional yang khas. Keunikan tersebut bisa dilihat dari teknik
permainannya, penyajiannya maupun bentuk/organologi instrumen musiknya. Hampir
seluruh seni tradisional Indonesia mempunyai semangat kolektivitas yang tinggi
sehingga dapat dikenali karakter khas orang/masyarakat Indonesia, yaitu ramah
dan sopan. Namun berhubung dengan perjalanan waktu dan semakin ditinggalkanya
spirit dari seni tradisi tersebut, karekter kita semakin berubah dari
sifat yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan menjadi
individual/egoistis. begitu banyaknya seni tradisi yang dimiliki bangsa
Indonesia, maka untuk lebih mudah mengenalinya dapat di golongkan menjadi
beberapa kelompok yaitu alat musik/instrumen perkusi, petik dan gesek.
I. Instrumen Musik Perkusi.
Perkusi adalah sebutan bagi semua instrumen musik
yang teknik permainannya di pukul, baik menggunakan tangan maupun stik. Dalam
hal ini beberapa instrumen musik yang tergolong dalam alat musik perkusi
adalah, Gamelan, Arumba, Kendang, kolintang, tifa, talempong, rebana, bedug,
jimbe dan lain sebagainya.
Gamelan adalah alat musik yang terbuat dari bahan
logam. Gamelan berasal dari daerah Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur juga
di Jawa Barat yang biasa disebut dengan Degung dan di Bali (Gamelan
Bali). Satu perangkat gamelan terdiri dari instrumen saron, demung,
gong, kenong, slenthem, bonang dan beberapa instrumen lainnya. Gamelan
mempunyai nada pentatonis/pentatonic.
Talempong adalah seni musik tradisi dari
Minangkabau/Sumatera Barat. Talempong adalah alat musik bernada diatonis (do,
re, mi, fa, sol, la, ti, do)
Kolintang atau kulintang berasal dari daerah
Minahasa/ Sulawesi Utara. Kolintang mempunyai tangga nada diatonis/diatonic
yang semua instrumennya terdiri dari bas, melodis dan ritmis. Bahan dasar untuk
membuat kulintang adalah kayu. Cara untuk memainkan alat musik ini
di pukul dengan menggunakan stik.
Arumba (alunan rumpun bambu) berasal dari
daerah Jawa Barat. Arumba adalah alat musik yang terbuat dari bhan bambu yang
di mainkan dengan melodis dan ritmis. Pada awalnya arumba menggunakan tangga
nada pentatonis namun dalam perkembangannya menggunakan tangga nada diatonis.
Kendang adalah sejenis alat musik perkusi yang
membrannya berasal dari kulit hewan. Kendang atau gendang dapat dijumpai di
banyak wilayah Indonesia. Di Jawa barat kendang mempunyai peraanan penting
dalam tarian Jaipong. Di Jawa Tengah, Bali, DI Yogyakarta, Jawa timur kendang
selalu digunakan dalam permainan gamelan baik untuk mengiringi, tari, wayang,
ketoprak. Tifa adalah alat musik sejenis kendang yang dapat di jumpai di
daerah Papua, Maluku dan Nias. Rebana adalah jenis gendang yang ukuran
bervariasai dari yang kecil hingga besar. Rebana adalah alat musik yang biasa
di gunakan dalam kesenian yang bernafaskan Islam. Rebana dapat di jumpai hampir
di sebagian wilayah Indonesia.
II. Instrumen Musik Petik
Kecapi adalah alat musik petik yang berasal dari
daerah Jawa Barat. Bentuk organologi kecapi adalah sebuah kotak kayu yang
diatasnya berjajar dawai/senar, kotak kayu tersebut berguna sebagai
resonatornya. Alat musik yang menyerupai Kecapi adalah siter dari daerah Jawa
tengah.
Sasando adalah alat musik petik berasal dari
daerah Nusa tenggara timur (Timor) kecapi ini terbuat dari bambu dengan diberi
dawai/senar sedangkan untuk resonasinya di buat dari anyaman daun lontar yang
mempunyai bentuk setengah bulatan.
Sampek (sampe/sapek) adalah alat musik yang
bentuknya menyerupai gitar berasal dari daerah kalimantan. Alat musik ini
terbuat dari bahan kayu yang di penuhi dengan ornamen/ukiran yang indah. Alat
musik petik lainnya yang bentuknya menyerupai sampek adalah Hapetan daerah
Tapanuli, Jungga dari daerah Sulawesi Selatan.
III. Instrumen Musik Gesek.
Instrumen musik tradisional yang menggunakan
teknik permainan digesek adalah Rebab. Rebab berasal dari daerah Jawa barat,
Jawa Tengah, Jakarta (kesenian betawi). Rebabb terbuat dari bahan kayu dan
resonatornya ditutup dengan kulit tipis, mempunyai dua buah senar/dawai dan
mempunyai tangga nada pentatonis. Instrumen musik tradisional lainnya yang
mempunyai bentuk seperti rebab adalah Ohyan yang resonatornya terbuat dari
tempurung kelapa, rebab jenis ini dapat dijumpai di bali, Jawa dan
kalimantan selatan.
IV. Instrumen Musik Tiup
Suling adalah instrumen musik tiup yang terbuat
dari bambu. hampir semua daerah di indonesia dapat dijumpai alat musik
ini. Saluang adalah alat musik tiup dari Sumatera Barat,
serunai dapat dijumpai di sumatera utara, Kalimantan. Suling Lembang berasal
dari daerah Toraja yang mempunyai panjang antara 40-100cm dengan garis tengah
2cm.
Tarompet, serompet, selompret adalah jenis alat
musik tiup yang mempunyai 4-6 lubang nada dan bagian untuk meniupnya berbentuk
corong. Seni musik tradisi yang menggunakan alat musik seperti ini adalah
kesenian rakyat Tapanuli, Jawa Barat, Jawa Timur, Madura, Papua.
Musik Keroncong
Secara umum, musik keroncong memiliki harmoni
musik dan improvisasi yang sangat terbatas. Umumnya lagu- lagunya memiliki
bentuk dan susunan yang sama. Syair- syairnya terdiri atas beberapa kalimat
(umumnya 7 kalimat) yang diselingi dengan permainan alat musik.
Musik Dangdut
Musik dangdut merupakan hasil perpaduan antara
musik India dengan musik Melayu, musik ini kemudian berkembang dan menampilkan
cirinya yang khas dan berbeda dengan musik akarnya. Ciri khas musik ini
terletak pada pukulan alat musik tabla (sejenis alat musik perkusi yang menghasilkan
bunyi ndut). Selain itu, iramanya ringan, sehingga mendorong penyanyi
dan pendengarnya untuk mengerakkan anggota badannya. Lagunya pun mudah dicerna,
sehingga tidak susah untuk diterima masyarakat.
Musik Perjuangan
Musik ini lahir dari kondisi masyarakat Indonesia
yang sedang terjajah oleh bangsa asing. Dengan menggunakan musik, para pejuang
berusaha mengobarkan semangat persatuan untuk bangkit melawan penjajah. Syair-
syair yang diciptakan pada masa itu, umumnya berisi ajakan untuk berjuang,
ajakan untui berkorban demi tanah air, dan sebagainya. Irama musiknya pun
dibuat cepat dan semangat, serta diakhiri dengan semarak.
Musik Populer (pop)
Musik ini memiliki ciri, antara lain penggunaan
ritme yang terasa bebas dengan mengutamakan permainan drum dan gitar bas.
Komposisi melodinyajuga mudah dicerna. Biasanya, para musisinya juga
menambahkan variasi gaya yang beraneka ragam untuk menambah daya tarik dan
penghayatan pendengar atau penontonnya. Musik pop dibedakan menjadi musik pop
anak- anak dan musik pop dewasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar