Saya akan membahas
lagu nusantara beserta rincian nya yang lengkap.
Musik Nusantara adalah seluruh musik yang berkembang di Nusantara ini, yang menunjukkan
atau menonjolkan ciri keindonesiaan, baik dalam bahasa maupun gaya melodinya.
Musik Nusantara terdiri dari musik tradisi daerah, musik keroncong, musik
dangdut, musik langgam, musik gambus, musik perjuangan, dan musik pop.
Lagu daerah nusantara
yang ada dindonesia
1)
O ina ni keke
Lirik
Lagu O Ina Ni Keke
oleh: Sulawesi Utara/Minahasa
Sulawesi Utara/Minahasa
o ina ni keke, mangewi sako
mangewa ki wenang, tumeles baleko
o ina ni keke, mangewi sako
mangewa ki wenang, tumeles baleko
we ane, we ane, we ane toyo
daimo siapa kotare makiwe
we ane, we ane, we ane toyo
daimo siapa kotare makiwe
o ina ni keke, mangewi sako
mangewa ki wenang, tumeles baleko
o ina ni keke, mangewi sako
mangewa ki wenang, tumeles baleko
we ane, we ane, we ane toyo
daimo siapa kotare makiwe
we ane, we ane, we ane toyo
daimo siapa kotare makiwe
* Lagu daerah
ini pencipta nya tidak ada atau no name karna lagu daerah ini masyarakat
minahasa yang membuatnya. Jadi tidak disebut 1 persatu namanya.
* terjemahan lagu O ina ni keke
Teks
|
Arti
|
O Ina Ni
Keke
|
O Ibu dari
Keke ( Keke adalah nama panggilan untuk anak perempuan)
|
Mange Wisa
Ko
|
Mau pergi
ke mana kau
|
Mange wi
ti Wenang
|
Mau ke
Manado
|
Tu meles
Walekow
|
Mau membeli
“walekow”
|
Ref:
|
|
Wehane,
wehane, wehane toyo
|
Berilah,
berilah, berilah sedikit
|
Zeimo
siapa
|
Sudah
tidak ada
|
Ko tare
mahaley
|
Kau baru
meminta
|
Keterangan:
1. Lagu ini merupakan
semacam dialog antara dua orang, yaitu seorang ibu dengan seorang lain yang
sudah dikenalnya. Dialog ini tampaknya terjadi “di tengah “ jalan.
Kedekatan si Ibu dan partner dialognya tampak pada jawaban yang jujur dan
“to the point” yang diberikan oleh si Ibu ketika ditanya “mau ke mana?”. Dalam
masyarakat Tombulu, pertanyaan “mau ke mana” adalah pertanyaan yang umum
dan bisa diajukan kepada siapa saja tanpa melihat kedekatan hubungan atau
sekedar pertanyaan “basa-basi”. Yang menentukan kualitas hubungan mereka adalah
jawaban yang diberikan . Jika yang ditanya merasa bahwa itu hanya pertanyaan
“basa-basi” maka dia hanya akan menjawab: “mange witi’i” (“mau pergi ke sana”,
sambil yang bersangkutan mengarahkan tangannya ke depan atau bahkan menjawab
“mange ti anu”/mau pergi ke suatu tempat). Jawaban yang sedemikian tidak
akan membuat si penanya tersinggung kecuali kalau si penanya itu sendiri merasa
bahwa hubungan mereka cukup dekat. Biasanya dia akan meminta jawaban yang lebih
spesifik. Pada dialog lagu O Ina Ni Keke, jelas sekali kalau si Ibu memberi
jawaban yang jelas yaitu “Mau ke Manado”
2. Teks lagu di atas
mungkin merupakan versi “yang salah” bagi mereka yang biasa melihat
tulisan yang umumnya ada maupun mendengarkan lagu itu dalam berbagai rekaman.
Akan tetapi, jika konsisten bahwa O Ina Ni Keke itu semuanya berdasarkan
pada bahasa Tombulu maka teks di atas sepertinya yang paling mendekati versi
Tombulu yang sebenarnya. Pertama, ada yang menulis “mange ATI wenang” bukan
“mange WITI wenang” kemungkinan terpengaruh dengan dialek Tonsea atau dialek
suku lainnya di Minahasa mengingat Minahasa terdiri dari beberapa suku besar
atara lain Tombulu, Tonsea, Tondano, dll yang memiliki bahasa yang berbeda.
Demikian juga penggunaan “Daimo siapa ko tare makiwe” bukan “Zeimo siapa
ko tare mahaley” tidak lepas dari pengaruh bahasa bukan Tombulu.
3. Kata yang cukup
membingungkan sampai saat ini adalah “Walekow” (Versi Tonsea “Baleko”). Kata
tersebut sulit untuk diterjemahkan dan masih simpang siur pemahamannya. Ada
yang menggatakan “Walekow” berasal dari dua kata yaitu “wale” (rumah) dan “koki”
(kecil). Terjemahan itu tentu tidak bisa diterima karena membeli rumah tidak
mungkin ke Manado mengingat rumah orang Tombulu justru terbuat dari kayu
dan sebaliknya orang yang di Manado (kota) yang kadang pergi membeli rumah di
desa (rumah panggung yang knock down). Selain itu, si ibu diminta untuk membagi
“walekow” tersebut meski hanya sedikit. Kalau “walekow” itu rumah tentu tidak
bisa dibagi dan tentu tidak habis secepatnya seperti yang disampaikan oleh Ibu
dari Keke. Keke merupakan nama panggilan kesayangan untuk anak perempuan. Oleh
karena itu, mungkin “walekow” adalah nama suatu benda khas kota yang sering
dijadikan “oleh-oleh” atau sejenis makanan yang agak sulit didapatkan di luar
kota Manado.
4. “Keanehan” yang lebih
mendasar pada lagu O Ina Ni Keke justru terletak pada kurun waktu peristiwa itu
terjadi. Dialog pertama (sebelum Ref) jelas menunjukkan bahwa Ibu dari Keke
BELUM ke Manado (mange wisako=mau kemana). Akan tetapi pada dialog kedua (Ref),
pasangan dialog dari si Ibu sudah meminta apa yang sebelumnya baru akan
dibeli si Ibu di Manado (wehane, wehane, wehane toyo = berilah, berilah, beri
walau hanya sedikit; Zeimo siapa, ko tare mahaley = sudah tidak ada, baru kamu
meminta). Mungkin pencipta lagu itu memang menyatukan dua peristiwa berbeda yaitu
sebelum si Ibu berangkat ke Manado dan peristiwa setelah si ibu kembali dari
Manado. Kemungkinan lain, terjadi perubahan pada teks itu setelah lama lagu itu
diciptakan yang mana “bentuk lampau” (past tense) pada dialog pertama telah
diubah menjadi “bentuk sekarang” (present tense). Jika terjadi demikian maka
teks O Ina Ni Keke pada dialog pertama akan menjadi: O Ina Ni Keke, MANGEME
wisako (O ibu dari Keke, baru darimana kau); MANGEME ti wenang (baru saja pergi
ke Manado): TIMELESE walekow (telah membeli walekow). Mana yang benar, apa
masih ada yang peduli??
Not lagu o ina ni keke
2)
Apuse
Lirik lagu apuse daerah papua
Apuse kokon dao
Yarabe soren doreri
Wuf lenso bani nema baki pase
Apuse kokon dao
Yarabe soren doreri
Yarabe soren doreri
Wuf lenso
bani nema baki pase
Arafabye aswarakwar
Arafabye aswarakwar
Terjemahan
akek/nenek ku mau
pergi ke negeri seberang, Teluk
Doreri
Pegang saputangan dan melambaikan
tangan
Kakek/nenek aku mau
pergi ke negeri seberang, Teluk
Doreri
Pegang saputangan dan melambaikan
tangan
Kasihan aku, selamat jalan cucuku
Kasihan aku, selamat jalan cucuku
Not angka
*pencipta
lagu tersebut adalah masyarakt papua tapi banyak yang mempopulerkan
Jadi
lagu daerah tidak ada penciptanya
3)
Ampar
ampar pisang
Lirik
lagu ampar ampar pisang/kalimatan selatan
Ampar ampar
pisang
Pisangku balum masak
Masak sabigi dihurung bari-bari
Masak sabigi dihurung bari-bari
Mangga lepak mangga lepok
Patah kayu bengkok
Bengkok dimakan api
apinya canculupan
Patah kayu bengkok
Bengkok dimakan api
apinya canculupan
Jari kaki sintak dahuluakan masak
Ampar ampar pisang
Pisangku balum masak
Masak sabigi dihurung bari-bari
Masak sabigi dihurung bari-bari
Mangga ricak mangga ricak
Patah kayu bengkok
Tanduk sapi tanduk sapi kulibir bawang
Nang mana batis kutung dikitip bidawang
Pisangku balum masak
Masak sabigi dihurung bari-bari
Masak sabigi dihurung bari-bari
Mangga lepak mangga lepok
Patah kayu bengkok
Bengkok dimakan api
apinya canculupan
Patah kayu bengkok
Bengkok dimakan api
apinya canculupan
Jari kaki sintak dahuluakan masak
Ampar ampar pisang
Pisangku balum masak
Masak sabigi dihurung bari-bari
Masak sabigi dihurung bari-bari
Mangga ricak mangga ricak
Patah kayu bengkok
Tanduk sapi tanduk sapi kulibir bawang
Nang mana batis kutung dikitip bidawang
Not angka
4)
PADANG bULAN – Jawa Tengah
Sebuah lagu yang menggambarkan dolanan anak-anak di Jawa yang bergembira kerta raharja bermain di bawah sinar purnama. Lirik lagu ini menggambarkan hal ini,
Sebuah lagu yang menggambarkan dolanan anak-anak di Jawa yang bergembira kerta raharja bermain di bawah sinar purnama. Lirik lagu ini menggambarkan hal ini,
Yo pra kanca dolanan
ing jaba, Padhang wulan padhange kaya rina
Rembulane e sing awe awe, Ngilangake aja padha turu sore
Rembulane e sing awe awe, Ngilangake aja padha turu sore
Yo pra kanca dolanan
ing jaba, Rame-rame kene akeh kancane
Langite pancen sumebyar rina, Yo padha dolanan sinambi guyonan
Langite pancen sumebyar rina, Yo padha dolanan sinambi guyonan
Dengan terjemahan langsung kira-kira,
Ayo teman-teman bermain
di luar rumah,
Terang bulan terangnya seperti siang
Bulannya melambai-lambai memanggil,
mengingatkan agar jangan tidur karena masih sore
Terang bulan terangnya seperti siang
Bulannya melambai-lambai memanggil,
mengingatkan agar jangan tidur karena masih sore
Ayo teman-teman bermain di luar rumah,
Ramai-ramai di sini banyak teman
Langitnya memang seperti siang,
Ayo bermain sambil bercanda tawa.
Ramai-ramai di sini banyak teman
Langitnya memang seperti siang,
Ayo bermain sambil bercanda tawa.
·
Not angka
5)
. SARINANDE -
Ambon
Lagu ini menggambarkan seorang anak gadis yang rajin dalam baktinya di rumah pada keluarga. Ia sedikit banyak menggambarkan keibaan akan seorang anak perempuan Sarinande yang matanya menangis, tapi bukan karena bersedih, tetapi oleh karena asap di tungku masak masuk ke matanya. Liriknya,
Lagu ini menggambarkan seorang anak gadis yang rajin dalam baktinya di rumah pada keluarga. Ia sedikit banyak menggambarkan keibaan akan seorang anak perempuan Sarinande yang matanya menangis, tapi bukan karena bersedih, tetapi oleh karena asap di tungku masak masuk ke matanya. Liriknya,
Sarinande, putri Sarinande, mangapa tangis,
matamu bangkak?
Aduh mama, aduh lah papa, La asap api masuk di mata
Aduh mama, aduh lah papa, La asap api masuk di mata
*not angka
6)
DEK SANGKE - Sumatera Selatan
Secara liris merupakan sebuah lagu yang menunjukkan bentuk kekecewaan dalam relasi dengan orang lain dengan pesan moral bahwa tak selalu apa yang terlihat adalah apa yang menjadi kondisi aktual.
Secara liris merupakan sebuah lagu yang menunjukkan bentuk kekecewaan dalam relasi dengan orang lain dengan pesan moral bahwa tak selalu apa yang terlihat adalah apa yang menjadi kondisi aktual.
Dek sangke, aku dek
sangke, awak tunak ngaku juare,
Alamat badan ‘kan sare akkhirnye masuk penjare.
Dek sangke, aku dek sangke, ujiku bujang tak batanye tua bangke,
Anaknye ‘lah gadis gale.
Dek sangke, aku dek sangke, ujiku gadis tak batanye jende mude.
Anaknye ‘lah ade tige.
Dek sangke ture sangke,
cempedak babuah nangke…
Alamat badan ‘kan sare akkhirnye masuk penjare.
Dek sangke, aku dek sangke, ujiku bujang tak batanye tua bangke,
Anaknye ‘lah gadis gale.
Dek sangke, aku dek sangke, ujiku gadis tak batanye jende mude.
Anaknye ‘lah ade tige.
Dek sangke ture sangke,
cempedak babuah nangke…
Terjemahannya kira-kira,
Tak kusangka, tak disangka,
orang lemah mengaku hebat, akhirnya akan susah,
Tak kusangka, tak disangka, kukira bujang,
ternyata tua bangka, anaknya gadis semua,
Tak kusangka, tak disangka,
kukira gadis ternyata janda, anaknya ada tiga!
Tak kusangka, tak disangka,
cempedak berbuah nangka!
orang lemah mengaku hebat, akhirnya akan susah,
Tak kusangka, tak disangka, kukira bujang,
ternyata tua bangka, anaknya gadis semua,
Tak kusangka, tak disangka,
kukira gadis ternyata janda, anaknya ada tiga!
Tak kusangka, tak disangka,
cempedak berbuah nangka!
Not
angka
Saya akan membahas
lagu nusantara beserta rincian nya yang lengkap.
Musik Nusantara adalah seluruh musik yang berkembang di Nusantara ini, yang menunjukkan
atau menonjolkan ciri keindonesiaan, baik dalam bahasa maupun gaya melodinya.
Musik Nusantara terdiri dari musik tradisi daerah, musik keroncong, musik
dangdut, musik langgam, musik gambus, musik perjuangan, dan musik pop.
Lagu daerah nusantara
yang ada dindonesia
1)
O ina ni keke
Lirik
Lagu O Ina Ni Keke
oleh: Sulawesi Utara/Minahasa
Sulawesi Utara/Minahasa
o ina ni keke, mangewi sako
mangewa ki wenang, tumeles baleko
o ina ni keke, mangewi sako
mangewa ki wenang, tumeles baleko
we ane, we ane, we ane toyo
daimo siapa kotare makiwe
we ane, we ane, we ane toyo
daimo siapa kotare makiwe
o ina ni keke, mangewi sako
mangewa ki wenang, tumeles baleko
o ina ni keke, mangewi sako
mangewa ki wenang, tumeles baleko
we ane, we ane, we ane toyo
daimo siapa kotare makiwe
we ane, we ane, we ane toyo
daimo siapa kotare makiwe
* Lagu daerah
ini pencipta nya tidak ada atau no name karna lagu daerah ini masyarakat
minahasa yang membuatnya. Jadi tidak disebut 1 persatu namanya.
* terjemahan lagu O ina ni keke
Teks
|
Arti
|
O Ina Ni
Keke
|
O Ibu dari
Keke ( Keke adalah nama panggilan untuk anak perempuan)
|
Mange Wisa
Ko
|
Mau pergi
ke mana kau
|
Mange wi
ti Wenang
|
Mau ke
Manado
|
Tu meles
Walekow
|
Mau membeli
“walekow”
|
Ref:
|
|
Wehane,
wehane, wehane toyo
|
Berilah,
berilah, berilah sedikit
|
Zeimo
siapa
|
Sudah
tidak ada
|
Ko tare
mahaley
|
Kau baru
meminta
|
Keterangan:
1. Lagu ini merupakan
semacam dialog antara dua orang, yaitu seorang ibu dengan seorang lain yang
sudah dikenalnya. Dialog ini tampaknya terjadi “di tengah “ jalan.
Kedekatan si Ibu dan partner dialognya tampak pada jawaban yang jujur dan
“to the point” yang diberikan oleh si Ibu ketika ditanya “mau ke mana?”. Dalam
masyarakat Tombulu, pertanyaan “mau ke mana” adalah pertanyaan yang umum
dan bisa diajukan kepada siapa saja tanpa melihat kedekatan hubungan atau
sekedar pertanyaan “basa-basi”. Yang menentukan kualitas hubungan mereka adalah
jawaban yang diberikan . Jika yang ditanya merasa bahwa itu hanya pertanyaan
“basa-basi” maka dia hanya akan menjawab: “mange witi’i” (“mau pergi ke sana”,
sambil yang bersangkutan mengarahkan tangannya ke depan atau bahkan menjawab
“mange ti anu”/mau pergi ke suatu tempat). Jawaban yang sedemikian tidak
akan membuat si penanya tersinggung kecuali kalau si penanya itu sendiri merasa
bahwa hubungan mereka cukup dekat. Biasanya dia akan meminta jawaban yang lebih
spesifik. Pada dialog lagu O Ina Ni Keke, jelas sekali kalau si Ibu memberi
jawaban yang jelas yaitu “Mau ke Manado”
2. Teks lagu di atas
mungkin merupakan versi “yang salah” bagi mereka yang biasa melihat
tulisan yang umumnya ada maupun mendengarkan lagu itu dalam berbagai rekaman.
Akan tetapi, jika konsisten bahwa O Ina Ni Keke itu semuanya berdasarkan
pada bahasa Tombulu maka teks di atas sepertinya yang paling mendekati versi
Tombulu yang sebenarnya. Pertama, ada yang menulis “mange ATI wenang” bukan
“mange WITI wenang” kemungkinan terpengaruh dengan dialek Tonsea atau dialek
suku lainnya di Minahasa mengingat Minahasa terdiri dari beberapa suku besar
atara lain Tombulu, Tonsea, Tondano, dll yang memiliki bahasa yang berbeda.
Demikian juga penggunaan “Daimo siapa ko tare makiwe” bukan “Zeimo siapa
ko tare mahaley” tidak lepas dari pengaruh bahasa bukan Tombulu.
3. Kata yang cukup
membingungkan sampai saat ini adalah “Walekow” (Versi Tonsea “Baleko”). Kata
tersebut sulit untuk diterjemahkan dan masih simpang siur pemahamannya. Ada
yang menggatakan “Walekow” berasal dari dua kata yaitu “wale” (rumah) dan “koki”
(kecil). Terjemahan itu tentu tidak bisa diterima karena membeli rumah tidak
mungkin ke Manado mengingat rumah orang Tombulu justru terbuat dari kayu
dan sebaliknya orang yang di Manado (kota) yang kadang pergi membeli rumah di
desa (rumah panggung yang knock down). Selain itu, si ibu diminta untuk membagi
“walekow” tersebut meski hanya sedikit. Kalau “walekow” itu rumah tentu tidak
bisa dibagi dan tentu tidak habis secepatnya seperti yang disampaikan oleh Ibu
dari Keke. Keke merupakan nama panggilan kesayangan untuk anak perempuan. Oleh
karena itu, mungkin “walekow” adalah nama suatu benda khas kota yang sering
dijadikan “oleh-oleh” atau sejenis makanan yang agak sulit didapatkan di luar
kota Manado.
4. “Keanehan” yang lebih
mendasar pada lagu O Ina Ni Keke justru terletak pada kurun waktu peristiwa itu
terjadi. Dialog pertama (sebelum Ref) jelas menunjukkan bahwa Ibu dari Keke
BELUM ke Manado (mange wisako=mau kemana). Akan tetapi pada dialog kedua (Ref),
pasangan dialog dari si Ibu sudah meminta apa yang sebelumnya baru akan
dibeli si Ibu di Manado (wehane, wehane, wehane toyo = berilah, berilah, beri
walau hanya sedikit; Zeimo siapa, ko tare mahaley = sudah tidak ada, baru kamu
meminta). Mungkin pencipta lagu itu memang menyatukan dua peristiwa berbeda yaitu
sebelum si Ibu berangkat ke Manado dan peristiwa setelah si ibu kembali dari
Manado. Kemungkinan lain, terjadi perubahan pada teks itu setelah lama lagu itu
diciptakan yang mana “bentuk lampau” (past tense) pada dialog pertama telah
diubah menjadi “bentuk sekarang” (present tense). Jika terjadi demikian maka
teks O Ina Ni Keke pada dialog pertama akan menjadi: O Ina Ni Keke, MANGEME
wisako (O ibu dari Keke, baru darimana kau); MANGEME ti wenang (baru saja pergi
ke Manado): TIMELESE walekow (telah membeli walekow). Mana yang benar, apa
masih ada yang peduli??
Not lagu o ina ni keke
2)
Apuse
Lirik lagu apuse daerah papua
Apuse kokon dao
Yarabe soren doreri
Wuf lenso bani nema baki pase
Apuse kokon dao
Yarabe soren doreri
Yarabe soren doreri
Wuf lenso
bani nema baki pase
Arafabye aswarakwar
Arafabye aswarakwar
Terjemahan
akek/nenek ku mau
pergi ke negeri seberang, Teluk
Doreri
Pegang saputangan dan melambaikan
tangan
Kakek/nenek aku mau
pergi ke negeri seberang, Teluk
Doreri
Pegang saputangan dan melambaikan
tangan
Kasihan aku, selamat jalan cucuku
Kasihan aku, selamat jalan cucuku
Not angka
*pencipta
lagu tersebut adalah masyarakt papua tapi banyak yang mempopulerkan
Jadi
lagu daerah tidak ada penciptanya
3)
Ampar
ampar pisang
Lirik
lagu ampar ampar pisang/kalimatan selatan
Ampar ampar
pisang
Pisangku balum masak
Masak sabigi dihurung bari-bari
Masak sabigi dihurung bari-bari
Mangga lepak mangga lepok
Patah kayu bengkok
Bengkok dimakan api
apinya canculupan
Patah kayu bengkok
Bengkok dimakan api
apinya canculupan
Jari kaki sintak dahuluakan masak
Ampar ampar pisang
Pisangku balum masak
Masak sabigi dihurung bari-bari
Masak sabigi dihurung bari-bari
Mangga ricak mangga ricak
Patah kayu bengkok
Tanduk sapi tanduk sapi kulibir bawang
Nang mana batis kutung dikitip bidawang
Pisangku balum masak
Masak sabigi dihurung bari-bari
Masak sabigi dihurung bari-bari
Mangga lepak mangga lepok
Patah kayu bengkok
Bengkok dimakan api
apinya canculupan
Patah kayu bengkok
Bengkok dimakan api
apinya canculupan
Jari kaki sintak dahuluakan masak
Ampar ampar pisang
Pisangku balum masak
Masak sabigi dihurung bari-bari
Masak sabigi dihurung bari-bari
Mangga ricak mangga ricak
Patah kayu bengkok
Tanduk sapi tanduk sapi kulibir bawang
Nang mana batis kutung dikitip bidawang
Not angka
4)
PADANG bULAN – Jawa Tengah
Sebuah lagu yang menggambarkan dolanan anak-anak di Jawa yang bergembira kerta raharja bermain di bawah sinar purnama. Lirik lagu ini menggambarkan hal ini,
Sebuah lagu yang menggambarkan dolanan anak-anak di Jawa yang bergembira kerta raharja bermain di bawah sinar purnama. Lirik lagu ini menggambarkan hal ini,
Yo pra kanca dolanan
ing jaba, Padhang wulan padhange kaya rina
Rembulane e sing awe awe, Ngilangake aja padha turu sore
Rembulane e sing awe awe, Ngilangake aja padha turu sore
Yo pra kanca dolanan
ing jaba, Rame-rame kene akeh kancane
Langite pancen sumebyar rina, Yo padha dolanan sinambi guyonan
Langite pancen sumebyar rina, Yo padha dolanan sinambi guyonan
Dengan terjemahan langsung kira-kira,
Ayo teman-teman bermain
di luar rumah,
Terang bulan terangnya seperti siang
Bulannya melambai-lambai memanggil,
mengingatkan agar jangan tidur karena masih sore
Terang bulan terangnya seperti siang
Bulannya melambai-lambai memanggil,
mengingatkan agar jangan tidur karena masih sore
Ayo teman-teman bermain di luar rumah,
Ramai-ramai di sini banyak teman
Langitnya memang seperti siang,
Ayo bermain sambil bercanda tawa.
Ramai-ramai di sini banyak teman
Langitnya memang seperti siang,
Ayo bermain sambil bercanda tawa.
·
Not angka
5)
. SARINANDE -
Ambon
Lagu ini menggambarkan seorang anak gadis yang rajin dalam baktinya di rumah pada keluarga. Ia sedikit banyak menggambarkan keibaan akan seorang anak perempuan Sarinande yang matanya menangis, tapi bukan karena bersedih, tetapi oleh karena asap di tungku masak masuk ke matanya. Liriknya,
Lagu ini menggambarkan seorang anak gadis yang rajin dalam baktinya di rumah pada keluarga. Ia sedikit banyak menggambarkan keibaan akan seorang anak perempuan Sarinande yang matanya menangis, tapi bukan karena bersedih, tetapi oleh karena asap di tungku masak masuk ke matanya. Liriknya,
Sarinande, putri Sarinande, mangapa tangis,
matamu bangkak?
Aduh mama, aduh lah papa, La asap api masuk di mata
Aduh mama, aduh lah papa, La asap api masuk di mata
*not angka
6)
DEK SANGKE - Sumatera Selatan
Secara liris merupakan sebuah lagu yang menunjukkan bentuk kekecewaan dalam relasi dengan orang lain dengan pesan moral bahwa tak selalu apa yang terlihat adalah apa yang menjadi kondisi aktual.
Secara liris merupakan sebuah lagu yang menunjukkan bentuk kekecewaan dalam relasi dengan orang lain dengan pesan moral bahwa tak selalu apa yang terlihat adalah apa yang menjadi kondisi aktual.
Dek sangke, aku dek
sangke, awak tunak ngaku juare,
Alamat badan ‘kan sare akkhirnye masuk penjare.
Dek sangke, aku dek sangke, ujiku bujang tak batanye tua bangke,
Anaknye ‘lah gadis gale.
Dek sangke, aku dek sangke, ujiku gadis tak batanye jende mude.
Anaknye ‘lah ade tige.
Dek sangke ture sangke,
cempedak babuah nangke…
Alamat badan ‘kan sare akkhirnye masuk penjare.
Dek sangke, aku dek sangke, ujiku bujang tak batanye tua bangke,
Anaknye ‘lah gadis gale.
Dek sangke, aku dek sangke, ujiku gadis tak batanye jende mude.
Anaknye ‘lah ade tige.
Dek sangke ture sangke,
cempedak babuah nangke…
Terjemahannya kira-kira,
Tak kusangka, tak disangka,
orang lemah mengaku hebat, akhirnya akan susah,
Tak kusangka, tak disangka, kukira bujang,
ternyata tua bangka, anaknya gadis semua,
Tak kusangka, tak disangka,
kukira gadis ternyata janda, anaknya ada tiga!
Tak kusangka, tak disangka,
cempedak berbuah nangka!
orang lemah mengaku hebat, akhirnya akan susah,
Tak kusangka, tak disangka, kukira bujang,
ternyata tua bangka, anaknya gadis semua,
Tak kusangka, tak disangka,
kukira gadis ternyata janda, anaknya ada tiga!
Tak kusangka, tak disangka,
cempedak berbuah nangka!
Not
angka
Dan
demikian dari 6 daerah tersebut berserta isi” nya dan lagu lagunya
Terima
kasih
Dan
demikian dari 6 daerah tersebut berserta isi” nya dan lagu lagunya
Terima
kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar